Saya adalah penggemar biasa White Shoes And The Couples Company. Saya suka musik mereka dan mencoba untuk mengkoleksi albumnya, tetapi kesukaan saya tidak sampai mencoba untuk memperbarui pengetahuan saya tentang semua apa yang mereka lakukan. Album mereka selalu bagus dan menyegarkan, dan pertunjukan live mereka tidak pernah mengecewakan, selama saya bisa menonton mereka tampil live. Dan setiap mereka mendapatkan kesempatan untuk pergi ke luar negeri dan bermain di sana, mereka selalu menyempatkan diri merekam beberapa audio atau video untuk penggemar mereka.
Saya hadir di acara mereka yang bertajuk ‘Six Live Selection‘ hari Jumat Kemarin (10 Agustus 2012) di W Space, Kemang, Jakarta. Acara kemarin adalah sebuah acara kecil dengan kurang lebih 150-200 orang yang hadir, kami membayar Rp 20.000 untuk tiket; ada penjualan merchandise di dalam area yang menjual edisi khusus kaos, tote bags dan beberapa CD (hanya di cetak 200).
Sebelum bermain selama 90 menit secara live dan memainkan berbagai lagu, sebuah proyektor menampilkan video yang mereka rekam selama perjalanan mereka di luar negeri, termasuk beberapa rekaman live. Album yang dicetak secara terbatas ini berisi enam lagu yang direkam secara live, dan mereka juga merekam acara ‘Six Live Selection’ yang kemungkinan akan mereka rilis pada suatu waktu. Album ini juga tersedia melalui pre-order online sebelum acara berlangsung.
WSATCC adalah salah satu band yang tidak memainkan musik mainstream, tetapi tetap bertahan dan berkembang ditengah kelesuan industri musik tanah air. Musik mereka unik dan mereka bisa membangun penggemar loyal, bahkan sampai di luar negeri.
Saya tidak tahu keadaan keuangan band ini, tetapi saya berani mengatakan bahwa mereka adalah satu dari banyak band yang tidak tergantung secara keseluruhan pada penjualan rekaman musik sebagai bagian terbesar dari pendapatan mereka. Mereka juga menjual merchandise, dan saya menganggap bahwa mereka mendapatkan pemasukan yang cukup dari pembayaran pertunjukkan musik. Dan siapa tahu, mereka juga mungkin telah mendapatkan pemasukan dari Google Ads yang tampil di video YouTube mereka? Dan siapa tahu, bisa saja band ini memiliki pekerjaan atau proyek yang mereka jalankan sebagai proyek sampingan.
Hal yang hebat dari menjadi anggota band populer, atau yang memiliki sejumlah penggemar yang mengikuti film/musik/proyek komik, adalah promosi dari mulut ke mulut terjadi secara otomatis. Dengan menggunakan jejaring sosial secara pintar dan memelihara sebuah situs yang bagus atau Facebook fanpage menjadi bagian penting untuk memperkuat pesan. Tetapi ketika dilihat lebih dalam, berbagai perangkat digital ini mungkin tidak akan menjadi tempat yang sebenarnya menghasilkan uang bagi Anda.
Mainkan kartu Anda dengan benar, ‘kampanye’ yang dijalankan dengan tepat (jika kita harus menggunakan kata ini) melalui jejaring sosial akan mendorong orang untuk hadir ke konser/acara Anda, membeli merchandise atau CD, dan bahkan mengeluarkan utang ekstra untuk produk premium atau edisi terbatas.
Sebuah balasan Tweet dari musisi favorit akan berarti lebih bagi para penggemar daripada file mp3 yang mereka unduh (dan mungkin bayar), karena nilai tidak berwujud dari sebuah Tweet lah yang menempel pada emosi yang dimiliki penggemar. Nada dering bekerja (setidaknya untuk sementara) sebagai cara bagi orang untuk mengekspresikan perasaan mereka melalui musik, tetapi tidak selalu menawarkan koneksi personal antara para penggemar dengan musisi.
Koneksi seperti ini hanya bisa diciptakan dalam pengalaman yang melampaui dari proses menjual sesuatu untuk ponsel atau komputer Anda, dan tidak aneh jika banyak anak muda jaman sekarang tidak ingin mengeluarkan uang untuk sesuatu yang sangat impersonal, namun bersedia untuk menghabiskan uang untuk membeli casing telepon konyol seperti ini.
Anda bisa menggunakan lansekap digital untuk membangun basis penggemar dan minat atas hasil karya Anda, meperkuat pesan Anda, dan pengalaman pada penggemar secara langsug seperti konser private atau pemutaran film yang tidak bisa diduplikasi oleh penjualan CD atau yang ditawarkan oleh unduhan digital berbayar. Sesuatu yang tersedia untuk semua orang – penggemar umum mungkin bisa mengunduh beberapa hal secara gratis dari internet, tetapi penggemar fanatik bisa nongkrong dengan band dan membayar untuk produk premium yang tersedia terbatas.
Alih-alih memiliki produk generik yang ditawarkan pada semua orang (yaitu sebuah album CD atau unduhan musik), membuat paket yang berbeda dari pengalaman – dari gratis ke super premium – akan memastikan bahwa para penggemar loyal memiliki rasa memiliki yang lebih tinggi pada Anda dan karya Anda, dan juga akan berinvestasi dengan membeli produk Anda.
Tetapi tentu saja, Anda harus benar-benar bagus sebelum bisa mendapatkan penggemar.
Ario adalah co-founder dari Ohd.io, layanan streaming musik asal Indonesia. Ario bekerja di industri musik Indonesia dari tahun 2003 sampai 2010, ia kini bekerja di industri film dan TV di Vietnam. Anda bisa follow akunnya di Twitter – @barijoe atau membaca blog-nya di http://barijoe.wordpress.com.
[Image source: Flickr/Jazzuality]