Dark
Light

Mampukah Situs Review Restoran Zomato Menembus Pasar Indonesia?

1 min read
April 30, 2013

Situs review restoran Zomato yang berasal dari India akan menyambangi Indonesia di akhir bulan Juli mendatang. Seperti dikutip dari wawancaranya dengan Tech In Asia, CEO dan co-founder Zomato Deepinder Goyal mengkonfirmasi bahwa Jakarta sebagai ibukota akan menjadi target pasar baru startup ini. Zomato memiliki model bisnis serupa Zagat, dengan konsumen memberikan rating terhadap restoran yang dikunjunginya. Modal Zomato adalah daftar restoran di Jakarta yang mencapai 18.000 buah dan tim lokal yang saat ini terdiri dari dua pegawai untuk mengurusi konten dan penjualan. Yang menjadi pertanyaan tentu saja apakah situs seperti ini bakal berhasil?

Sudah cukup banyak pemain lokal yang mencoba mengambil ceruk review restoran seperti ini, sebut saja Goorme ataupun YukMakan yang lebih dulu berkecimpung di bidang ini. Situs Goorme saat ini sudah ditutup, sedangkan YukMakan meskipun masih tampak ramai belum bisa mencapai taraf seperti Yelp atau Zagat untuk menjadi yang terdepan memberikan informasi tentang restoran kepada konsumen. Bisa jadi untuk rekomendasi suatu restoran, konsumen Jakarta lebih memilih membaca apa yang tertera di Foursquare — itu juga masih menggunakannya.

Saya sempat berbincang dengan seorang penggiat startup tentang situs review di Indonesia, baik itu tentang restoran, hotel atau layanan lainnya. Menurut yang bersangkutan, animo masyarakat untuk berbagi dalam situs-situs seperti ini masih sangat kurang, bahkan jika disertai dengan insentif hadiah sekalipun. Sedikit banyak, berdasarkan pengamatan saya terhadap situs-situs review yang sudah ada, pendapat ini ada benarnya. Saya sendiri belum tahu jawaban pastinya terhadap hal ini, yang jelas konsumen jaman sekarang lebih percaya rekomendasi teman untuk hal apapun ketimbang iklan ataupun buzzer di media sosial.

Tentu saja hal ini bakal menjadi tantangan bagi Zomato untuk menembus pasar Indonesia. Meskipun harus diakui Zomato memiliki tampilan situs yang menyenangkan untuk dilihat, Zomato harus bisa mengerti cita rasa Indonesia (termasuk menyajikan situs dalam bahasa Indonesia) dan harus mampu menggerakkan konsumen Indonesia untuk aktif berinteraksi memberikan komentar, rekomendasi dan rating terhadap berbagai restoran yang pernah didatanginya. Absennya situs review global seperti Yelp dan Zagat di Indonesia tentu menjadi nilai plus bagi Zomato untuk mengeliminasi persaingan.

Indonesia dianggap pasar yang potensial bagi Zomato karena penetrasi smartphone dan penggunaan Internet relatif masih kecil/terbatas, sehingga Zomato ingin membantu membentuk pasar. Sebelum Indonesia, Zomato telah memasuki pasar Uni Emirat Arab, Qatar, Afrika Selatan, Sri Lanka, Filipina dan Inggris — di mana pendekatan yang diterapkan di Filipina nampaknya juga bakal diterapkan untuk usahanya menembus pasar Indonesia.

Selain versi web dan mobile web, aplikasi mobile Zomato juga telah tersedia di hampir semua platform smartphone.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Google Now Hadir untuk iPhone dan iPad, Terintegrasi di Aplikasi Google Search

Next Story

Pendukung Apple dan Samsung Berkelahi di Iklan Terbaru Windows Phone

Latest from Blog

Don't Miss

Lima startup yang kami data kolaps sepanjang paruh kedua 2020 beroperasi di lintas industri, termasuk commerce, food discovery, dan media content

Daftar Startup yang Kolaps Sepanjang Paruh Kedua 2020

Pandemi yang belum berakhir menambah rentetan startup yang kolaps sepanjang semester
DailySocial mencatat setidaknya 4 startup "food discovery" gulung tikar tahun ini. Kami mewawancarai Chope Indonesia dan PergiKuliner tentang pengalamannya

Startup “Food Discovery” Tertatih-tatih Sepanjang Pandemi

Startup direktori dan review tempat makan (food discovery) ikut menjadi