Dark
Light

[Sponsored] Making All Voices Count Galakkan Semangat Demokrasi Melalui Global Innovation Competition

1 min read
September 24, 2014

Mendambakan pemerintahan demokratis dan transparan tampaknya tidak hanya impian masyarakat Indonesia saja tetapi juga masyarakat di negara-negara lain. Hal ini terbukti dari besarnya antusiasme peserta Global Innovation Competition (GIC) tahun lalu yang menyumbangkan hampir 200 ide yang mendukung tercapainya pemerintah demokratis di negara-negara berkembang. Dengan misi serupa, tahun ini Making All Voices Count (MAVC) akan kembali menyelenggarakan #GIC2015.

GIC sendiri merupakan bagian dari MAVC yang merupakan inisiatif skala global yang bertujuan untuk mendorong dan mendukung ide-ide baru demi mewujudkan masyarakat aktif dan pemerintah yang cepat tanggap. Bertepatan dengan Hari Demokrasi Internasional yang jatuh pada tanggal 15 September lalu, Making All Voices Count resmi diluncurkan dengan fokus pada solusi yang mampu memperkuat suara anggota masyarakat yang kerap kali terabaikan. Pendaftaran GIC sudah dibuka sejak 15 September 2014 dan bakal ditutup pada tanggal 15 Oktober 2014 mendatang.

Masih menyasar problem negara-negara berkembang, GIC periode ini menitikberatkan tema tahun ini dengan mengaitkan pada empat poin:

  1. Keterbukaan Legislatif – Pembuatan Hukum Secara Terbuka
  2. Pemerintahan Daerah
  3. Kesetaraan Gender
  4. Memberikan Tanggapan Terhadap Krisis Kemanusiaan

Innovation Director MAVC Daudi Were mengungkapkan bahwa siapapun bisa memberikan ide mereka, namun dibutuhkan inovator agar ide tersebut dapat dieksekusi menjadi sebuah solusi yang dapat dimanfaatkan. Para inovator itulah yang dicari pada GIC 2015 kali ini.

“GIC 2015 sedikit berbicara tentang teknologi namun lebih banyak melingkupi seputar penerapan solusi dan relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dalam aspek budaya, politik, ekonomi, dan geografis sebagai end-user,” ujar Daudi Were.

Kompetisi ini menyediakan dana £300 ribu atau sekitar Rp 5,8 miliar dalam bentuk hibah untuk para pemenangnya. Para finalis juga akan diterbangkan ke Jakarta, Indonesia untuk mengikuti Global Innovation Week sebagai program mentoring yang lebih intensif. Jika rekan-rekan pengembang atau para penggiat startup memilki ide mulia demi kehidupan bermasyarakat yang lebih baik, kami berharap Anda turut serta mendaftarkan diri dengan mengunjungi tautan berikut ini.

Tahun lalu, GIC menobatkan Bahawalpur Service Delivery Unit (BSDU) asal Pakistan sebagai pemenang kompetisi ini. Inovasi yang ditawarkan merupakan solusi untuk meningkatkan pelayanan di area konflik yang tidak memiliki sistem manajemen kinerja berbasis data dengan baik. Dua runner-up-nya adalah Going The Extra Mile dari Afrika Selatan dan Reducing Maternal Mortality with SMS dari Indonesia.

Dalam sosialisasinya di Indonesia demi membangkitkan minat masyarakat untuk lebih peduli dalam bermasyarakat dan meningkatkan partisipasi terhadap komunitas,  MAVC juga telah mendanai program untuk memperkaya pemahaman masyarakat tentang perencanaan keuangan di Indonesia. Nantinya masyarakat diharapkan bisa berkontribusi dalam perencanaan keuangan pemerintah, sehingga mampu menstimulasi kemampuan sosial masyarakat, khususnya para pemuda.

Untuk mendukung proses ini, serangkaian pengetahuan dan pengalaman disajikan oleh Sinergantara sebagai mitra MAVC berbentuk aplikasi permainan bernama “Game My Village”. Pengguna bisa “membangun” desa mereka dengan memanfaatkan database yang berisi anggaran daerah dan data spasial yang telah disiapkan.

Apakah Anda memiliki ide untuk memperkuat ikatan antara masyarakat dengan pemerintah mereka? Segera kirimkan ide tersebut ke sini.

 

*) Artikel ini disponsori oleh Making All The Voices Count

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Adam Bain: “Indonesia Cinta Twitter dan Twitter Cinta Indonesia”

Next Story

BBM Money Enters Android and iOS, BlackBerry: We’re still Optimist

Latest from Blog