Gelaran MLBB M1 World Championship sudah cukup lama berlalu. Namun demikian, perjalanan EVOS Esports sepanjang musim 2019 ini tetap memunculkan decak kagum tersendiri. Bagaimana tidak, tiga musim cuma bisa berharap menjadi juara, mereka akhirnya mendapatkan kemenangan yang gemilang di MPL ID Season 4.
Kemenangan ini jadi tambah lengkap setelah mereka juga memenangkan gelaran M1 World Championship 2019. Proses kemenangan EVOS pada gelaran M1 juga jadi menarik untuk dibahas. Bagaimana tidak, EVOS Esports yang sudah ketinggalan 1-3 bisa bangkit kembali dan mengalahkan RRQ 3 kali berturut-turut dari seri best-of-7.
Membahas cerita manis kemenangan EVOS Esports dalam gelaran M1, Ade Setiawan Pamungkas selaku Data Analyst tim Mobile Legends EVOS Esports pun angkat bicara. Membahas persiapan Ade mengatakan bahwa EVOS Legends memang sudah mempersiapkan beberapa strategi untuk brebagai macam musuh. “Apalagi lawan yang kita hadapi pada gelaran M1 adalah negara yang belum kita ketahui strategi serta gameplay yang dimainkan. Dokumentasi pertandingan mereka juga sangat minim, membuat kami cukup kesulitan untuk mengulas permainan musuh-musuh.”
Memang, gelaran M1 berhasil membuka potensi dari negara lain dalam kancah kompetitif MLBB Internasional. Selama ini, kita mungkin hanya tahu Filipina sebagai negara paling berbahaya untuk dihadapi MLBB Indonesia, terutama dalam gelaran Mobile Legends SEA Championship 2019. M1 menunjukkan potensi dari wakil Jepang, 10Seconds Gaming Plus, yang sukses memberikan perlawanan berarti kepada tim-tim besar.
“Mungkin bukan sulit, tapi lebih karena keunikan gameplay tim 10s Gaming Plus yang merupakan tim yang baru terlihat. Tapi tetap saja, mereka memang cukup mengejutkan, karena mampu mengalahkan beberapa tim favorit di M1.” Ade menjelaskan soal 10s Gaming Plus.
Pembahasan lalu berlanjut kepada comeback mengagumkan dari EVOS Legends, berhasil kalahkan RRQ 4-3 setelah sebelumnya terdesak dengan skor 1-3. Apa faktor yang membuat kemenangan tersebut terjadi? “Kunci comeback mungkin bisa dibilang dari pengambilan hero Harith. Selain dari itu peran lain yang memegang adalah soal semangat, dan kepercayaan mereka dengan pelatih, tim, serta kepercayaan mereka bahwa komunikasi yang baik bisa membalikkan keadaan.”
Harith muncul di awal comeback EVOS, tepatnya pada game kelima. Wann berhasil memainkan Harith dengan optimal, menyumbang damage dealt terbesar, dan membuat fokus RRQ teralih menjadi melakukan ban kepada Harith. Keputusan pengambilan Harith juga berhasil membuat RRQ jadi terpaku pada hero yang digunakan oleh Wann dan Rekt, dibanding fokus pada permainan mereka sendiri.
Menyinggung soal Rekt, kapten EVOS Legends, Ade memberikan pujian terhadap andil penting sosok dengan nama asli Gustian ini dalam mengatur emosi dan tempo permainan seluruh tim EVOS.
“Rekt punya peran cukup banyak di dalam tim. Yang perlu disorot adalah Rektiitu sosok yang sangat profesional dan merupakan penengah yang baik jika tim mengalami kesalahan dalam strategi maupun gameplay.” pungkas Ade membahas peran Rekt.
Dominasi Indonesia membuat Moonton menempatkan Indonesia sebagai tuan rumah gelaran M2 tahun depan. Dengan segala kemenangan gemilang yang didapatkan EVOS tahun ini, Rekt dan kawan-kawan mengemban beban berat untuk mempertahankan prestasi tersebut. Dapatkan mereka melakukannya? Atau justru akan ada nama baru yang bisa menggeser dominasi EVOS di MPL ID dan menggeser dominasi Asia Tenggara di M2 2020 mendatang?