Saat hiking berkelompok lalu ada seseorang yang tertinggal, apa yang bisa kita lakukan? Simpel, telepon saja nomor ponselnya. Namun bagaimana seandainya jika lokasi tersebut belum ter-cover jaringan seluler dan indikator sinyal di ponsel menampilkan label “SOS” atau “No Service”?
Alternatif lain bisa menggunakan tracker Bluetooth, tapi yang namanya Bluetooth selalu terbatasi oleh jarak, yang umumnya tidak lebih dari 30 meter. Solusi lain yang lebih efektif mungkin adalah perangkat kecil bernama Lynq berikut ini.
Lynq murni merupakan pelacak lokasi. Bentuknya mirip karabiner dan dapat dikaitkan ke tas maupun pakaian. Ia mengemas sebuah layar monokrom kecil yang berfungsi menampilkan arah dan jarak seseorang yang sedang dilacak, yang sedang membawa Lynq juga tentunya.
Untuk melacak posisi, Lynq mengandalkan GPS yang diyakini akurat sampai 3 – 5 meter. Lalu untuk berkomunikasi satu sama lain, Lynq memanfaatkan frekuensi radio rendah (902 – 928 MHz) yang bisa menjangkau hingga sejauh 5 kilometer. Konsumsi dayanya pun sudah pasti irit, sebab dalam satu kali pengisian Lynq bisa beroperasi sampai tiga hari.
Sebanyak 12 unit Lynq bisa digunakan secara bersamaan. Pengguna bisa menetapkan titik untuk bertemu pada perangkat maupun semacam zona aman. Jadi ketika ada seseorang yang keluar dari zona aman tersebut, anggota kelompok yang lain bakal mendapat notifikasi dalam bentuk getaran, deringan dan layar yang menyala.
Melihat fungsinya, jelas sekali Lynq diciptakan untuk berbagai aktivitas outdoor. Selain itu, ia juga ideal digunakan di tempat-tempat ramai, seperti di konser misalnya, atau sekadar untuk melacak posisi anak-anak maupun binatang peliharaan.
Kekurangannya mungkin adalah harganya yang cukup mahal. Selama masa kampanyenya berlangsung di Indiegogo, Lynq ditawarkan seharga $89, atau $174 untuk bundel isi dua, $255 bundel isi tiga, sampai yang paling mahal $898 isi 12.