Asisten virtual menjadi komoditas baru di Indonesia. Diinisiasi oleh YesBoss beberapa bulan silam, Sribu turut meramaikan segmen ini dengan mengembangkan DiANA. Lantas bagaimana kedua belah pihak mengembangkan layanan on-demand yang berdiri di atas berbagai vertikal industri untuk pasar Indonesia?
Keduanya disambut positif oleh masyarakat Indonesia, yang secara budaya suka jika setiap urusannya dibantu. Bagaimana tidak, dengan bermodalkan nomor telepon seluler dan alamat email, Anda bisa memperoleh asisten yang siap membantu memesan tiket perjalanan, hotel, makanan, belanja, dan masih banyak lagi hanya dengan mengirim SMS. Sejauh ini, kedua pihak menawarkan layanan yang sangat serupa. Meski begitu, ada beberapa catatan menarik yang bisa disimak berdasarkan pengalaman saya menggunakan layanannya.
Bagaimana mereka beroperasi
YesBoss beroperasi pada pukul 07.00 hingga 23.00, sementara DiANA beroperasi pada 07.30 hingga 24.00. DiANA sendiri mengklaim mampu merespon di bawah 30 menit pada jam-jam padat di sekitar pukul 08.00 hingga 17.30, selepasnya akan direspon kurang dari tiga jam.
YesBoss dan DiANA dalam beberapa waktu tertentu cukup berbaik hati menawarkan diri untuk diberi perintah tanpa harus menunggu Anda. Keduanya juga sama-sama menawarkan bantuan lain di tiap akhir permintaan yang terselesaikan.
Kecepatan respon
Berdasarkan pengalaman dan serangkaian percobaan yang saya lakukan pada waktu dan hari yang berbeda, cukup aman untuk menyebutkan bahwa YesBoss memiliki respon yang cenderung lebih cepat daripada DiANA. Uji coba dijalankan pada pagi, siang, dan malam hari. Permintaan dikirimkan dalam waktu yang nyaris bersamaan.
Dalam beberapa kasus dibutuhkan waktu lebih lama untuk memproses permintaan. Keduanya jelas saling berlomba untuk merespon dengan secepatnya. Hal yang sulit dijaga kualitasnya ketika memiliki pengguna dalam jumlah besar. Meski dalam beberapa permintaan DiANA mampu merespon dengan cepat, nyatanya YesBoss masih lebih unggul dalam pertempuran ini.
Ketepatan
Dalam kasus ini, saya meminta kedua layanan untuk memberikan film rekomendasi untuk disaksikan di bioskop pada saat akhir pekan tanpa memberikan genre dan selera yang spesifik. Benar saja, keduanya hanya memberikan keseluruhan daftar film yang sedang tayang hari tersebut. Menariknya, DiANA bisa berinisiatif untuk menawarkan pesanan sebelum hari H.
Terkait pembelian barang elektronik, YesBoss berhasil memberikan narasi yang cukup membantu. Sementara DiANA secara efisien memberikan yang dibutuhkan.
Boss Experience
YesBoss menggunakan kata ganti orang pertama dengan ‘Saya/Kami’, dan kata ganti orang kedua untuk memanggil penggunanya dengan sebutan ‘Boss’. Di sisi lain, DiANA memanggil dirinya dan Anda dengan nama asli.
Bagi beberapa orang yang ingin ego-nya dipuaskan dengan memiliki pelayan setia, hormat, dan patuh, mungkin YesBoss adalah pilihan yang tepat. Sedangkan pengguna DiANA memiliki kecenderungan yang lebih akrab dan hangat sebagai seorang sahabat setia yang siap membantu Anda.
Lebih lanjut demi kebutuhan riset ini, saya menguji kedua layanan untuk melakukan hal yang tidak memiliki aktivitas transaksional, reservasi, maupun kebutuhan informatif seperti meminta hal yang sepele seperti mengangkat jemuran. Hasilnya sekali lagi YesBoss merespon dengan cepat, tetapi DiANA mengeksekusi dengan menarik.
Konklusi
YesBoss dan DiANA tidak memiliki perbedaan yang signifikan lantaran layanan yang ditawarkan bisa dibilang sama saja. Pertempuran ini merupakan versi awal YesBoss yang menjalani layanannya secara bootstrapping (modal pribadi), dan DiANA yang masih menyandang status beta.
Fakta ini mengindikasikan kompetisi ini akan segera melenggang ke tahapan berikutnya mengingat YesBoss tengah mengembangkan tools dan aplikasi mobile yang menjadi amunisi terbaru dari pendanaan yang baru saja mereka terima. Keberadaan sistem baru ini akan mengurangi beban CSR, sehingga mampu merespon lebih banyak dan cepat secara bersamaan. Menggali data lebih dalam sehingga mampu menyajikan layanan yang lebih terpersonalisasi.