Dark
Light

Lean Startup Machine Jakarta 2015 Targetkan 100 Partisipan

1 min read
August 21, 2015

Lean Startup Machine (LSM) menargetkan 70-100 partisipan pada ajang LSM Jakarta 2015 mendatang, yang akan digelar 4-6 September di Kejora HQ, Wisma Barito Pacific Building Jakarta. Pihak penyelenggara sengaja membatasi jumlah peserta agar mereka secara komprehensif bisa mendapatkan pengajaran dari sejumlah mentor di tanah air. Peserta terbaik dijanjikan bakal diundang untuk mengikuti program di akselerator dan inkubator partner LSM.

Dalam teleconference yang digelar Kamis (20/08), Founder dan CEO LSM Trevor Owens menegaskan pelajaran yang akan diberikan tidak hanya kurikulum saja, tetapi lebih penting lagi adalah agar peserta bisa melakukan validasi secara langsung terhadap ide bisnis yang dimiliki.

“Nantinya kami akan menyiapkan tools, informasi paling dasar selanjutnya adalah kita akan menantang para peserta untuk lebih menguasai produk yang dibuat dan melakukan validasi langsung kepada konsumen,” kata Trevor.

Salah satu alasan mengapa LSM sukses menggelar berbagai workshop di lebih dari 200 kota di 6 benua  adalah interaksi secara langsung dengan masyarakat. Menurut  LSM metode tersebut lebih efektif, yaitu melakukan dialog langsung dengan target pasar. Intinya mengikuti LSM bukan hanya sekedar mendapatkan kurikulum, melainkan juga lingkungan yang mendukung sepenuhnya keberhasilan startup yang dibuat oleh para calon entrepreneur.

Global Advisor LSM dan Founder Code Ar.my Zafrul Nordin menambahkan nantinya peserta akan ditantang untuk keluar dari zona nyaman mereka untuk melakukan eksperimen dan validasi terhadap asumsi-asumsi mereka secara langsung dengan bertemu calon pelanggan.

“Dengan ini, produk atau bisnis yang dihasilkan benar-benar terbukti menyelesaikan masalah dan dibutuhkan oleh pelanggan,” kata Zafrul.

Salah satu pelaku startup tanah air yang diundang LSM menjadi mentor adalah Founder Happy5 Doni Priliandi. Lulusan workshop LSM di Singapura dan San Fransisco tahun 2012 ini merasakan langsung manfaat yang ia dapatkan usai mengikuti intense workshop selama tiga hari.

“Keistimewaan dari workshop LSM adalah dimana peserta bisa memvalidasi ide secara langsung, benarkah produk kita sudah sesuai dengan pasar yang kita targetkan, tagline yang saya suka dari LSM adalah get out of the building,” kata Doni.

Menurut Doni, peserta yang tidak memiliki latar belakang coding atau IT bisa juga mengikuti dan mempelajari dengan baik apa itu startup, tools yang harus disiapkan, dan bagaimana caranya memvalidasi ide bisnis. Doni yang berangkat dari profesi akuntan saat ini sedang membangun Happy5 yang berencana memindahkan bisnis mereka ke Silicon Valley tahun depan.

Mentor lain dalam LSM Jakarta 2015 di antaranya adalah Co-Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky, Co-Founder dan CEO Bridestory Kevin Mintaraga, Founder dan CEO Sribulancer Ryan Gondokusumo, dan Founder dan CEO Y Group Asia Boye Hartmann.

Walaupun hanya dilakukan selama tiga hari, diharapkan para peserta yang mengikuti LSM dapat memperoleh hasil yang umumnya baru dapat dicapai dalam waktu enam bulan. Peserta akan dapat menguji langsung konsep bisnis, mengidentifikasikan mana yang paling potensial, dan membuatnya menjadi bisnis yang efektif dan berguna untuk masyarakat.

Peserta atau tim terbaik nantinya berkesempatan untuk diundang dalam program akselerator atau inkubator milik Kejora, SkyStar Ventures, GEPI, dan Endeavor Indonesia.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Lean Startup Machine Jakarta 2015

Previous Story

Dishub dan Polda Metro Jaya Siap Tindak Tegas Layanan Transportasi Berbasis Aplikasi

Next Story

Aplikasi iOS Pilihan 13 – 21 Agustus 2015

Latest from Blog

Don't Miss

Happy5 siap berekspansi secara global. Negara yang menjadi sasaran pertama adalah Amerika Serikat

Menuai Profit, Happy5 Targetkan Pasar Global Melalui Platform “Culture Transformation”

Industri Software-as-a-service (SaaS) yang awalnya hadir sebagai solusi teknologi kini
Platform SaaS for HR solution, Happy5, is trying to hit the US market through culture transformation

Profitable Happy5 Aims at Global Market Through Culture Transformation Platform

The SaaS (software-as-a-service) industry that started as technological innovation has