Dark
Light

Kisah Sukses LOUD Esports, Tim Free Fire Brazil yang Mencapai 1 Miliar Views di YouTube

1 min read
July 8, 2020
Sumber: YouTube Channel @LOUD - https://www.youtube.com/channel/UC7iwNp4GUynlGXvK-6KD0Rw

Dalam proses perkembangan sebuah tim esports, antara konten dan prestasi memang jadi satu pembahasan menarik tersendiri. Apakah sebuah tim esports harus rajin menyajikan konten kreatif agar terkenal dan memudahkan diri mendapat sponsor? Atau harus terus menjadi juara? Nyatanya di dunia internasional kita bisa melihat keduanya. Ada Team Liquid yang sukses besar karena prestasinya, dan FaZe Clan yang populer lewat sajian konten gaya hidup glamor ala selebriti.

Selain itu, satu yang juga tak kalah menarik adalah LOUD Esports. Tim Free Fire asal Brazil tersebut mencapai posisi sebagai organisasi esports pertama yang mencapai 1 miliar total views di YouTube. Walau nama mereka tidak sebegitu besar secara internasional, namun mereka bisa mencapai sebuah pencapaian, yang bahkan tim sekelas FaZe Clan saja belum bisa mendapatkannya.

Bruno Bittencourt (Playhard) dan Jean Ortega, dua dari total tiga co-founder tim tersebut sembat membagikan ceritanya kepada The Esports Observer. Secara latar belakang, jalan yang diambil oleh LOUD Esports memang terbilang cukup mirip dengan FaZe Clan.

Bruno Bittencourt (kiri) dan Jean Ortega (kanan) dua dari tiga co-founder LOUD Esports. Sumber: Esports Observer
Bruno Bittencourt (kiri) dan Jean Ortega (kanan) dua dari tiga co-founder LOUD Esports. Sumber: Esports Observer

Bruno Bittencourt mengambil posisi layaknya Richard Bengston atau FaZe Banks. Dia memulai karirnya sebagai kreator konten video online sejak tahun 2015. Ia merupakan salah satu nama kreator konten video online yang besar di Brazil, dan sempat membuat sebuah content campaign yang sukses untuk game Vainglory. Tak hanya itu, dia sendiri pun sudah memiliki 11 juta subscriber pada channel YouTube miliknya sendiri.

Soal resep sukses konten LOUD Esports, Bittencourt menjelaskan setidaknya ada dua faktor. Pertama adalah soal pilihan konten. Ia menjelaskan bahwa storytelling menjadi salah satu konten yang paling diminati oleh para penonton esports.

“Saya akhirnya menyadari cara yang bisa membuat penonton esports jadi mau terlibat, dan mengikuti suatu konten adalah passion mereka terhadap storytelling. Jadi jika sebuah video menampilkan karakter serta sifat seorang, atau menampilkan keadaan backstage turnamen, atau momen ketika seorang pemain mengikuti sebuah event bersama fans, adalah contoh konten yang lebih bernilai daripada konten gameplay.” ucap Bittencourt.

Sumber: LOUD
Sumber: LOUD

Ia lalu menambahkan, bahwa kedisiplinan LOUD Esports dalam membuat konten menjadi faktor lain yang membuat mereka sukses. “Kami membuat konten video di YouTube setiap hari, ditambah posting di Twitter dan Instagram setiap hari. Menurut saya ini yang kadang tidak bisa diikuti oleh tim lainnya. Terkadang, mereka membuat konten yang bagus, namun hanya membuatnya dalam satu bulan sekali. Menurut saya metode itu kurang bagus jika diterapkan di YouTube sekarang ini.”

Menarik melihat bagaimana LOUD Esports, tim Free Fire asal Brazil, yang membuat konten dalam bahasa lokal bisa menjadi sukses seperti sekarang, bahkan menyalip FaZe Clan yang membuat konten dalam bahasa Inggris.

Program corporate inkubator dan akselerator Telkomsel Tinc Batch 5 bidik startup IoT, ML, AI, ads tech, fintech, logistik, supply chain, healthtech, edutech
Previous Story

Telkomsel Gelar Program TINC Batch 5, Incar Startup Potensial di Tengah Pandemi

Next Story

Panjang Lebar Soal Tantangan Adaptasi Game ke Film

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan

Peran Mobile Esports Dalam Pertumbuhan Industri Esports Global

Beberapa tahun belakangan, industri esports memang tumbuh pesat. Setiap tahun,