Dark
Light

Logitech Gaming Jalin Kerja Sama dengan Streamer India Shagufta “Xyaa” Iqbal

1 min read
July 10, 2020

Perusahaan manufaktur gaming peripheral Logitech menjalin kerja sama dengan streamer dan gamer asal India, Shagufta “Xyaa” Iqbal. Sesuai dengan informasi yang ada di laman media sosial miliknya, Xyaa akan didukung dengan gaming peripheral dari Logitech Gaming.

Sudah sejak lama Logitech eksis dan famliar ekosisotem esports. Berawal dari peripheral yang menunjang kegiatan bekerja, Logitech kemudian beradaptasi dengan mengembangkan lini produk Logitech Gaming. Tercatat di beberapa waktu berbeda, Logitech Gaming menjadi sponsor bagi tim-tim esports besar seperti Astralis, Team Solo Mid, bahkan juga BOOM Esports di Indonesia.

Xyaa | via: Instagram xyaalive
Xyaa | via: Instagram xyaalive

Sedikit lebih jauh tentang kerja sama antara Xyaa dan Logitech, saat ini YouTube channel yang dimulai dan dikembangkan oleh Xyaa sudah menembus angka 200 ribu subscriber. Tidak main-main Xyaa mengembangkan secara mandiri channelnya dari awal tahun 2018, yang pada saat itu konten streaming di India masih menjadi hal yang relatif baru.

Di tahun 2019, Xyaa akhirnya yakin untuk meninggalkan pekerjaan tetapnya dan menjadi streamer profesional. Sebelum memetuskan untuk mundur, sebagai seorang streamer Xyaa juga menghabiskan waktu yang tidak sedikit untuk dapat membangun dan mengembangkan channelnya.

Ketika Xyaa memutuskan memulai streaming, ia berharap bisa mengembangkan dirinya agar tidak menjadi seseorang yang kaku dan pemalu. Sedari kecil Xyaa cukup akrab dengan komputer karena ayahnya juga seorang software developer. Dahulu, ayahnya berlangganan majalah PC yang membuatnya mendapatkan beberapa CD demo game dan kemudian memainkannya di komputer. Kebiasaan itulah yang membentuk Xyaa perlahan berminat dan tertarik pada dunia gaming.

via: Instagram xyaalive
via: Instagram xyaalive

Lebih jauh lagi mengenal Xyaa, kesempatan untuk berinteraksi sesama gamers adalah hal yang mendorongnya untuk melakukan streaming. Meskipun demikian manjadi streamer dan gamer perempuan masih terlalu sering mendapatkan banyak stigma dan perlakuan yang negatif.

Adapun salah satu tantangan menjadi seorang streamer adalah melakukan multitaksing. Seorang streamer sebaiknya bisa menemukan cara paling nyaman untuk bisa tetap berinteraksi dengan viewer, menghibur dan memenangkan game di waktu bersamaan.

Menjadi seorang streamer yang berhasil bisa memberikan ganjaran uang dalam jumlah yang menjanjikan. Namun di sisi lain yang ada juga hal yang tidak terlihat dari kehidupan seorang streamer, yaitu resiko kesehatan fisik, mental, dan kehidupan sosial sehari-hari bisa jadi terganggu. Seorang streamer bisa saja harus menghabiskan waktu 4 bahkan sampai 10 jam sehari untuk streaming, belum lagi jika hal itu dilakukan 6 hari selama sepekan.

Previous Story

GoPro Hero8 Black Kini Bisa Dipakai Sebagai Webcam Tanpa Bantuan Perangkat Tambahan

Next Story

Tetris Mobile Jadi Kompetitif dan Berhadiah Uang Setiap Harinya

Latest from Blog

Don't Miss

Fitur baru Shorts

Kejar TikTok, YouTube Tambahkan Fitur-Fitur Baru Ini di Shorts

YouTube membuat pengumuman melalui release note terbaru mereka, yang berisi

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan