Perusahaan industri pertahanan dan aerospace asal Amerika Serikat, Lockheed Martin, baru-baru ini diketahui sedang menggarap sebuah pesawat terbang yang mampu menerbangkan Anda dari Tokyo ke London dalam waktu hanya dua jam. Mereka membuatnya dengan teknologi berbasis pesawat mata-mata ‘tersukses’ di pertengahan 60-an, SR-71 Blackbird.
Lalu dari mana saya tahu pesawat ini merupakan penerus Blackbird? Dari namanya tentu saja, pesawat ini nanti akan dinamakan SR-72. Lalu apa kelebihannya dibanding sang pendahulu? Yang pertama adalah kecepatan SR-72. SR-71 sendiri dahulu sangat canggih karena bisa terbang dengan tiga kali kecepatan suara. Saat itu hampir tidak ada teknologi radar yang mampu menangkapnya. Untuk SR-72, Lockheed mendongkrak kecepatan menjadi 4.567 mil per jam atau sekitar 7.350kmh, atau enam kali kecepatan suara.
Dan itu berarti SR-72 tiga kali lebih cepat dari pesawat Concorde yang dipensiunkan tanggal 26 November 2003. Tentu saja ada beberapa ‘rintangan’ dalam mendesain pesawat ini. Yang pertama adalah bagian mesinnya. Begini mesin turbin jet standar masih cukup mampu menerbangkan pesawat hingga Mach 2,5. Teknologi mesin Screamjet sendiri mampu menyedot udara supersonic berkecepatan tinggi, namun ia tidak bisa berfungsi jika pesawat tidak lebih dulu melaju secepat Mach 3,5.
Masalahnya adalah bagaimana mereka mengisi celah kecepatan yang lebar dari Mach ke Mach. Namun Lockheed berhasil menciptakan sebuah mesin yang mampu melakukannya, dan mampu mendorong pesawat dengan stabil di kecepatan Mach 6.
Setelah hal ini bisa diatasi, muncul masalah kedua: mereka harus memikirkan material yang tepat untuk pesawat udara ini. Pernahkah Anda mendengar tentang kecelakaan maskapai Air France di tahun 2000 yang melibatkan pesawat Concorde dan menjadi alasan utama mengapa kapal terbang ini dipensiunkan secara dini?
Penerbangan yang berawal dari Paris, Prancis ini berakhir tragis karena pesawat dihantam puing kecil. Namun karena ia melaju dengan kecepatan sangat tinggi, puing mengakibatkan kerusakan yang fatal. Dalam kejadian naas ini, sebanyak 109 jiwa dinyatakan tewas. Faktanya walaupun mampu terbang hingga Mach 2, beberapa maskapai pengguna Concorde melarang ia melaju di kecepatan Mach 2 karena saat itu belum ada material ringan yang bisa diandalkan untuk bertahan dari panas tinggi akibat gaya gesek (dengan udara). Lalu bukankah melaju dengan kecepatan Mach 6 sama saja dengan mencari masalah?
Maka dari itu Lockheed Martin membuat bagian body SR-72 dengan kulit yang terbuat dari kristal titanium dan dilapisi serat karbon untuk menahan pasar dari gaya gesek kecepatan tinggi. Dengan begitu SR-72 bisa mencapai kecepatan maksimal hanya 23 menit setelah lepas landas. Logikanya untuk menghindari kecelakaan yang disebabkan oleh sonicboom (tentu saja efek negatif terjadi pada pesawat lain yang berada di sekitarnya), SR-72 harus terbang 250.000 kaki di atas permukaan air laut – dari ketinggian ini, Anda bisa melihat lengkungan bumi.
Untuk kelas militer sendiri teknologi ini sudah bisa diraih, namun bagaimana dengan penerbangan komersial, kapan kita akhirnya bisa merasakan terbang enam kali kecepatan suara? Menurut dokter Phillip Atcliffe, dosen senior Universitas Salford Inggris, sayangnya teknologi ini baru akan bisa dikembangkan tahun 2030. Dan Anda harus menunggu beberapa tahun lagi hingga mereka benar-benar mematangkannya. Jadi masih cukup lama…
Via Dailymail.co.uk. Sumber gambar: News.usni.org.