Capcom sebenarnya baru saja mengumumkan aturan lisensi baru untuk Street Fighter pada awal tahun 2022 ini. Tujuan awalnya adalah untuk dapat mempercepat proses yang harus dilalui oleh para penyelenggara saat mengadakan event baru.
Dalam peraturan tersebut, Capcom dengan jelas membagi skala turnamen esport yang akan menggunakan Street Fighter ke dalam beberapa kategori. Mulai dari event komunitas kecil-kecilan hingga turnamen esport berskala besar.
Ada beberapa aspek yang nantinya akan digunakan untuk menentukan jenis event yang akan diadakan. Karena hal tersebut nantinya juga akan berpengaruh pada biaya lisensi yang harus dibayar pihak penyelenggara kepada Capcom.
Namun ternyata aturan yang dikeluarkan Capcom tersebut dianggap terlalu ketat, bukan oleh para penyelenggara swasta namun oleh komunitas game-nya sendiri. Mereka merasa bahwa aturan lisensi bebas biaya untuk komunitas terlalu banyak memiliki batasan.
Untungnya, Capcom dengan sigap mau memahami komunitas mereka dan langsung memberikan beberapa ubahan dalam peraturan turnamen kelas komunitasnya tersebut. Melalui update baru di website resminya, sang publisher menjelaskan bahwa mereka paham bahwa mereka dapat menangani situasi ini lebih baik.
Beberapa ubahan pun dilakukan terhadap aturan-aturan turnamen esport berskala komunitasnya, antara lain:
- Batas maksimal dari jumlah hadiahnya ditingkatkan dari $2.000 (Rp21 juta) ke $10.000 (Rp105 juta) per event.
- Dihapuskannya batasan jumlah hadiah tahunan $10.000 (Rp105 juta)
- Batas biaya sponshorship yang diterima per event meningkat dari $5.000 (Rp52 juta) ke $6.000 (Rp63 juta) untuk setiap event.
- Batas biaya sponshorship yang diterima per tahun meningkat dari $20.000 (Rp 210 juta) ke $30.000 (Rp316 jut) untuk setiap tahunnya.
- Perubahan batasan biaya penonton
- Perubahan batasan tempat acara di bar
Peraturan kontroversial lain yang akhirnya diubah oleh Capcom adalah masalah penggunaan rekaman pertandingan turnamen. Sebelumnya, seluruh penyelenggara diminta untuk memberikan Capcom kebebasan penuh untuk menggunakan footage dari turnamen mereka.
Tetapi kini, Capcom akan terlebih dahulu meminta izin kepada penyelenggara untuk memasukkan potongan rekaman dari event untuk keperluan website resmi Capcom dan juga berbagai akun media sosial mereka.
Untuk sekarang, perubahan aturan tersebut hanya diterapkan pada Street Fighter V saja. Namun Capcom menyebutkan bahwa ke depannya mereka akan terus memonitor feedback dari komunitas mereka lainnya untuk memastikan semua komunitas esport game-nya tetap mengadakan event turnamennya masing-masing.
View this post on Instagram