Sejak tahun lalu, YouTube menambahkan pilihan sehingga pengguna dapat mendaftarkan video yang diunggahnya menjadi berlisensi creative commons. Lisensi ini memungkinkan orang lain menggunakan video tersebut untuk membuat video lain. Dengan catatan, tentu saja, video baru tersebut tetap memberikan kredit kepada kreator asli video yang dipakainya.
Sampai saat ini, ada sekitar 4 juta video yang telah diunggah di YouTube dengan menggunakan Creative Commons Attribution License. Jumlah ini, menjadikan YouTube sebagai pemilik video dengan lisensi Creative Commons Attribution License terbanyak. Sementara, untuk kategori foto, menurut The Next Web, Flickr merupakan pemegang foto dengan lisensi creative commons paling banyak.
Jadi, sepertinya yang dikatakan oleh CEO Creative Commons, Cathy Casserly dalam sebuah posting di blog YouTube, jika Anda membutuhkan cuplikan adegan untuk proyek dokumenter, film, video klip, atau mungkin iklan layanan masyarakat, Anda dapat menggunakan video-video yang berlisensi Creative Commons. Keterangan ini dapat Anda ketahui dalam deskripsi video tersebut di bagian bawah video.
Video hasil kreasi Anda dapat Anda unggah kembali ke YouTube dengan menggunakan lisensi yang sama. Pilihan ini dapat Anda dapatkan ketika akan mengunggah video tersebut. Dengan demikian, Anda juga mendorong orang lain untuk memakai kembali video Anda dalam karya kreatif lainnya. Seluruh dunia dapat saling berkolaborasi dalam lisensi creative commons ini.
Sebagai catatan, Anda mungkin perlu memperhatikan cara pemberian kredit seperti yang pernah diungkapkan oleh Vishnu Mahmud, Head of Communications, Google Indonesia, dalam sebuah posting di DailyLicious di halaman ini.
4 juta video, termasuk sekitar 10.000 video dari beberapa content partner YouTube seperti C-SPAN, Al Jazeera, Voice of America, dan PublicResource.org memberikan pilihan yang luas bagi pengguna untuk berkreasi. Tertarik mencobanya?