Dark
Light

LIPI Dorong Penggiat Startup Berkontribusi di Sektor Perikanan

1 min read
November 2, 2016
LIPI berharap makin banyak startup yang memanfaatkan teknologi untuk membantu sektor perikanan / Antara Foto - Irwansyah Putra

Masih minimnya jumlah startup berbasis teknologi yang menyasar sektor perikanan menjadi alasan utama mengapa pada akhirnya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengajak lebih banyak lagi penggiat startup untuk memberikan kontribusi untuk meningkatkan persoalan kekurangan benih ikan yang saat ini masih menjadi keluhan dari para petani ikan, khususnya di kawasan Samosir, Sumatera Utara.

“Kenapa startup berbasis teknologi yang ingin kita munculkan, karena ini relatif mudah bertahan dalam segala situasi. Technopark akan menjadi sentra pelatihan alih teknologi yang bisa diandalkan di Samosir untuk peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain kepada Antara.

Technopark Samosir, yang akan berubah menjadi Pusat Diseminasi Iptek, diharapkan bisa menjadi sentra masyarakat melakukan pelatihan dan alih teknologi yang sudah dikembangkan sekaligus memperkenalkan pembenihan ikan. Dalam hal ini LIPI bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Samosir membangun Technopark Samosir.

Technopark sendiri adalah salah satu program nasional, dengan bantuan LIPI ternyata mampu memberikan solusi dalam persoalan produksi benih ikan yang sebelumnya merupakan Balai Benih Ikan (BBI). Dengan adanya diseminasi yang dilakukan, diharapkan bisa memberikan manfaat langsung kepada masyarakat melalui transfer teknologi. BBI sebelumnya sudah berjalan enam tahun namun hanya mampu menghasilkan 10.000 benih ikan nila per tahunnya.

Untuk mendukung rencana yang ada, sejumlah fasilitas dan infrastruktur telah dikembangkan di Technopark Samosir, di antaranya adalah teknologi kubah yang menstabilkan suhu air, panel surya untuk memasok sendiri energi ke technopark, sensor “real time” memantau suhu air dalam kubah dan di luar kubah, pagar tembok mengelilingi technopark, laboratorium pembuatan pangan untuk larva, laboratorium untuk pengembangan pakan, dan teknologi pengolah pakan sendiri.

Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa startup yang menyasar segmen akukultur, misalnya eFishery dan Blumbang Reksa.

“Kami akan terus memberikan ilmu kami agar masyarakat mendapatkan hasil. Jika technopark ini terus dapat berkembang, harapan kami sebenarnya munculnya ‘startup’ baru bermunculan,” kata Iskandar.

Previous Story

Kejar Tren Pengguna Layanan Streaming Musik, LangitMusik Berimprovisasi

Next Story

Blanja Jadi Etalase Online Produk UMKM Binaan BUMN

Latest from Blog

Don't Miss

Startup akuakultur eFishery tutup pendanaan Seri C dipimpin Temasek, SoftBank, dan Sequoia Capital India, segera ekspansi ke Thailand di tahun ini

Cerita Delapan Tahun eFishery Pelopori Startup Akuakultur di Indonesia

Kepercayaan diri eFishery yang mampu menutup pendanaan Seri C menjadi kisah
Pendanaan Seri C eFishery

eFishery Raih Dana Segar 1,2 Triliun Rupiah, Bersiap Ekspansi ke Seluruh Asia

Startup aquatech eFishery mengumumkan pendanaan seri C senilai $90 juta