Beberapa perusahaan penyedia jasa keuangan berencana untuk melakukan migrasi sistem operasi mesin ATM dari Windows ke Linux. Hal ini dilakukan agar perusahaan memiliki kontrol lebih terhadap hardware dan siklus upgrade dari software-nya sendiri.
Menurut David Tente, Executive Director, ATM Industry Association (ATMIA) salah satu yang mendorong hal tersebut adalahnya keputusan Microsoft untuk mengakhiri dukungan terhadap Windows XP, padahal selama ini hampir 95% mesin ATM di seluruh dunia menggunakan sistem operasi tersebut.
Operator ATM ingin mensinkronisasikan hardware dan siklus upgrade software mereka, tapi hal itu cukup sulit dilakukan karena Microsoft sangat dictating dalam penjadwalan siklus software mereka. Akibatnya beberapa operator memilih untuk mencari alternatif lain.
Ketika Microsoft mulai menghentikan dukungan terhadap XP pada 8 April lalu, artinya bagi operator ATM yang belum melakukan upgrade sama saja sedang menjalankan mesin mereka dengan sistem operasi usang tanpa dukungan teknis dari pengembangnya. Mirosoft sendiri secara resmi telah mengatakan bahwa XP memang sudah saatnya dilepas dan mendesak pengguna XP untuk berpindah ke varian sistem operasi yang lebih baru.
Payment Card Industry Security Standards Council (PCI SSC), yang bertanggung jawab mengawasi standar keamanan di industri pembayaran (seperti transaksi pada ATM), mencatat bahwa kebanyakan mesin ATM masih menggunakan Windows XP pasca 8 April, sehingga perlu memiliki kontrol khusus yang harus dipertimbangkan. “Banyak yang sudah atau sedang melakukan upgrade ke Windows 7, tetapi tak jarang juga yang memilih untuk menggunakan alternatif lain, yaitu menggunakan Linux”, tutur David.
Sebelum menggunakan Windows XP, mayoritas mesin ATM berjalan menggunakan OS besutan IBM (IBM OS/2).
Sebuah ATM baru dapat berkisar dari $15.000 hingga $60.000 dan biasanya dioperasikan dalam jangka waktu 7 – 15 tahun. Bagi beberapa pemilik ATM, upgrade ke Windows 7 berimplikasi pada perangkat keras yang juga harus ikut di-upgrade, pasalnya masih ada mesin yang belum memenuhi minimum requirement untuk Windows 7. Tentunya hal ini memerlukan biaya yang cukup besar. Belum lagi pemilik ATM harus memastikan sitem berjalan pada standar EMV smartcard (Europay Mastercard Visa).
Gray Taylor, Executive Director dari Petroleum Convenience Alliance for Technology Standards (PCATS) mengatakan bahwa hampir 30% dari sistem penjualan dan perminyakan sudah menggunakan Linux.
Windows XP dan Windows Embedded XP telah menjadi landasan Microsoft dalam kehadirannya di sektor ritel sejak beberapa tahun lalu. Banyak digandrungi oleh pelaku industri, karena versi Embedded-nya bahkan juga dapat ditanamkan pada hardware tingkat rendah.
“Saya sarankan kepada Microsoft untuk mempertahankan dukukan XP untuk beberapa tahun kedepan dan jika perlu mungkin bisa dibebankan biaya dukungan lebih untuk indusktri yang masih menggunakannya, dari pada harus benar-benar menenggelamkannya.”, imbuh Taylor.
Sumber: ComputerWorld | Gambar: Shutterstock
—
Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DSenterprise dan ditulis oleh Randi Eka Yonida.