Dark
Light

LinkedIn Mengantisipasi Melonjaknya Pengguna Mobile

2 mins read
October 30, 2013

Situs jejaring sosial bagi kalangan profesional, LinkedIn mengungkapkan akan memproyeksikan pertumbuhan layanannya pada perangkat mobile di tahun depan. LinkedIn sendiri memperkirakan pengguna yang mengakses layanannya dari perangkat mobile akan tumbuh lebih dari setengah dari tahun ini. Langkah seperti apa yang diambil oleh LinkedIn dalam mewujudkan pertumbuhan tersebut?

Situs yang hingga saat ini diperkirakan telah memiliki sekitar kurang lebih 238 juta anggota dari seluruh dunia ini mengharapkan lebih dari setengah anggotanya datang dari pengguna perangkat mobile seperti smartphone, tablet, dan lain sebagainya. Ekspektasi pertumbuhan yang diharapkan oleh LinkedIn sendiri diperkirakan akan mencapai 38% di tahun 2014 dari persentase pengunjung LinkedIn mobile saat ini. Sebuah ekspektasi yang menurut saya cukup besar mengingat tahun 2014 sudah di depan mata.

Demi mewujudkan hal tersebut, situs sekaliber LinkedIn tentu ditengarai tengah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk dapat mencapai setidaknya target yang diharapkan dari basis pengguna mobile. LinkedIn nyatanya tengah melakukan berbagai pembaruan di berbagai sektor layanannya, diantaranya adalah pembaruan dari tampilan aplikasi mobile-nya dan menambahkan fitur serta fungsi-fungsi yang terintegrasi dengan OS X Mavericks, sistem operasi terbaru dari Apple. Langkah tersebut dikonfirmasi langsung oleh pihak LinkedIn dalam sebuah acara press conference seperti yang tertulis di laman Bloomberg pada hari Selasa (29/10).

Tentu sudah bukan rahasia umum lagi jika saat ini pergeseran konsumen ke arah perangkat mobile telah memicu pelaku industri-industri internet raksasa untuk meningkatkan investasi di ranah mobile. Perusahaan internet sekaliber Google dan Facebook misalnya telah menunjukkan betapa derasnya arus tren mobile saat ini. Meskipun pertumbuhan laju pendapatan iklannya dinilai masih lambat,  baik Google maupun Facebook nyatanya tetap mampu menggenjot pendapatan berkat meningkatnya popularitas aplikasi mobile dan layanan nirkabel.

LinkedIn sendiri menyadari hal tersebut. Bloomberg mengatakan bahwa pengguna LinkedIn dua kali lebih aktif jika menggunakan mobile site dan aplikasi mobile dibanding dengan pengunjung yang hanya megakses melalui perangkat PC. Bahkan, menurut perusahaan yang berbasis di Mountain View, California tersebut, basis pengguna di beberapa negara seperti Turki, Singapura, dan Uni Emirat Arab lebih banyak menggunakan mobile.

Dari hal tersebut dapat dihasilkan suatu kesimpulan bahwa penetrasi dari mobile viewers sebelumnya telah terhitung berhasil memberi sumbangsih terbesar dengan melampaui lebih dari setengah pendapatan LinkedIn yang berasal dari iklan melalui Sponsored Update.

Layanan Sponsored Update ini sendiri adalah sebuah layanan untuk pengiklan yang merupakan perusahaan-perusahaan yang telah menjalin kemitraan dengan LinkedIn untuk mengirimkan konten secara langsung kepada pengguna LinkedIn. Layanan ini merupakan sebagai salah satu cara populer bagi perusahaan-perusahaan untuk mentoring kalangan profesional.

Hebatnya penetrasi perangkat mobile di tengah-tengah pengguna sempat membuat LinkedIn pada bulan Agustus kemarin melaporkan bahwa sebesar 33% pengguna mengakses layanannya melalui aplikasi mobile pada kuartal kedua di tahun ini, yang merupakan peningkatan dari jumlah persentase sekitar 21% di periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Ekspekstasi yang digagas oleh LinkedIn ini tentu bukan hal yang mustahil jika kedepannya bisa saja dapat mencapai target yang diproyeksikan oleh situs yang didirikan oleh Jeff Weiner dan Reid Hoffman ini, apalagi dengan sejumlah langkah dan strategi yang tengah disiapkan, tentu layanan LinkedIn akan semakin sempurna di dalam ranah mobile. Apakah LinkedIn akan benar-benar sukses memperoleh target tersebut? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya sembari menunggu update terbaru dari aplikasi LinkedIn yang tengah dikembangkan.

 

[ilustrasi foto]

Previous Story

With 20 Million New Active Users, BBM is Off to a Strong Start

Next Story

Tim Oculus Kembangkan Device Virtual Reality Untuk Android

Latest from Blog

Don't Miss

92% Pekerja di Indonesia Sudah Menggunakan GenAI dan Temuan Lain dari Work Trend Index 2024

Microsoft dan LinkedIn merilis laporan Work Trend Index 2024. Di

Microsoft dan LinkedIn Sebut AI Sudah Memengaruhi Dunia Kerja di Seluruh Dunia

Bahkan Microsoft Corp dan LinkedIn berani menyebut bahwa AI kini