Aplikasi pesan instan LINE tahun 2018 bakal fokus ke monetisasi di Indonesia. Kepada DailySocial, Strategic Partnership Director LINE Revie Sylviana mengungkapkan, tidak hanya mengembangkan stiker original dari LINE, ke depannya kerja sama strategis juga akan dilakukan dengan pengembang lokal khusus untuk stiker LINE Indonesia.
“Sebelumnya memang LINE Indonesia tidak fokus kepada monetisasi, namun LINE sticker adalah salah satu penyumbang revenue terbesar untuk LINE. Memang secara organik banyak pengguna yang membeli stiker LINE secara khusus.”
Besarnya pembelian stiker juga terlihat sejak tahun 2017, yang meningkat 60% dibandingkan tahun 2016.
Untuk itu LINE Indonesia akan mendorong penjualan dengan menghadirkan beragam stiker. Mulai yang berbentuk animasi hingga yang dilengkapi dengan musik. Setiap bulannya koleksi stiker akan di-update secara berkala menyesuaikan tren.
“Saat ini sudah ada ratusan ribu stiker di LINE Indonesia, yang sebagian besar adalah produk hasil kreasi 145 ribu pengembang lokal. Tahun 2018 ini LINE Indonesia mulai fokus untuk monetisasi dan kita melihat pengguna favorit dari pengguna LINE salah satunya adalah stiker. Hal tersebut yang membuat mereka stay di LINE,” kata Revie.
Perusahaan mencatat, di tahun 2016 jumlah pembuat stiker lokal yang bergabung dengan LINE Indonesia berjumlah lebih dari 56 ribu. Di tahun 2017 berjumlah lebih dari 100 ribu dan di tahun 2018 mencapai lebih dari 145 ribu.
Fitur lainnya yang diklaim sudah mulai mendapatkan revenue adalah LINE Today.
“Kita juga memiliki smart portal lainnya yang bakal dikembangkan, yaitu LINE Jobs dan LINE Shopping. Masing-masing memiliki strategi dan positioning, dan saat ini sudah mulai ada inventory yang bisa untuk monetisasi,” kata revie.
Chatbot LINE “Marbot”
Pasca diakuisisi LINE Indonesia akhir tahun 2017 lalu, CEO TemanJalan Fauzan Helmi Sudaryanto menjadi Product Manager LINE Indonesia. Proyek pertama yang dikembangkan Fauzan adalah membuat chatbot ramadan yang bernama “Marbot”. Kepada DailySocial, Fauzan mengungkapkan, dikembangkannya chatbot ini merupakan bagian rencana LINE Indonesia untuk meningkatkan pemasaran di Indonesia.
“Intinya LINE Indonesia sedang berinvestasi untuk marketing indonesia. Salah satunya LINE Indonesia ingin mengembangkan produk lokal dan Marbot ini yang kita kerjakan.”
Disinggung apakah ada rencana lain Fauzan untuk LINE Indonesia, Fauzan enggan menyebutkan dan saat ini masih fokus kepada pengembangan chatbot. Hal tersebut yang kemudian ditegaskan Fauzan bersama dengan TemanJalan.
“TemanJalan fokus untuk membantu ekosistem developer LINE Indonesia dan untuk saat ini sangat fokus mengembangkan chatbot. Harapannya kita ingin mengembangkan chatbot lainya,” kata Fauzan.
Saat ini Marbot sudah bisa digunakan pengguna LINE Indonesia untuk melihat konten menarik yang berkaitan dengan bulan suci ramadan. Marbot LINE sudah hadir di 475 kota di seluruh Indonesia.