Setelah pada akhir Juni kemarin platform mobile messaging populer Line dilaporkan telah memperoleh jumlah pengguna hingga 170 juta, hari ini (23/7) pengembang aplikasi tersebut, Naver, mengumumkan bahwa Line telah mencapai 200 juta pengguna dari seluruh dunia.
Melalui press release yang dikirimkan ke redaksi kami, Naver mengabarkan bahwa Line telah mencatat lebih dari 200 juta pengguna sejak platform mobile messaging ini diluncurkan dua tahun lalu. Pencapaian ini tak lepas dari jumlah pengguna Line yang tumbuh pesat di berbagai negara seperti Brazil, Meksiko, Kolombia, dan juga tak lepas dari negara-negara di Asia seperti India, Filipina, dan juga Indonesia. Bagi Indonesia sendiri, Line pada bulan Mei kemarin dilaporkan telah berhasil membukukan 23 juta unduhan dan menempati Top Free Application Chart di Google Play.
Diluncurkan pada Juni 2011 silam, Line telah dikenal sebagai platform mobile messaging yang memberikan berbagai fasilitas kirim suara dan pesan secara gratis ke sesama penggunanya. Selain itu, Line juga dikenal sebagai platform social games yang terintegrasi langsung dengan layanan messaging-nya. Melihat pencapaian tersebut, tak heran jika Line dianggap sebagai salah satu penyedia layanan mobile messaging terbesar.
Beberapa waktu lalu Line dikabarkan berhasil mencatat penghasilan sebesar USD 58 juta yang keseluruhannya di dapat dari berbagai sumber seperti in-app purchase, stiker reguler, stiker premium, akun korporat, dll.
Dalam perkembangannya, Line juga secara signifikan telah mengembangkan model bisnis baru yang menghadirkan layanan “toko aplikasi” di dalam aplikasinya itu sendiri. Para pengembang dan pelaku bisnis dapat membayar untuk memasukkan aplikasinya tersebut ke dalam app store yang dihadirkan oleh Line.
Untuk merayakan pencapaian tersebut, Line menghadiahi seluruh penggunanya dengan menghadirkan stiker-stiker menarik yang dapat diunduh secara gratis untuk waktu tertentu. Seperti contohnya stiker yang berjudul “Cony’s Happy Work Life” yang dapat diunduh secara gratis pada 24 Juli besok.
Berkaitan dengan laporan terbaru dari jumlah pengguna Line tersebut, hingga saat ini – sebenarnya – kami ingin melihat data yang lebih detail lagi terkait bukan hanya jumlah pengguna tetapi data yang jauh lebih spesifik lagi seperti jumlah pengguna yang aktif dalam perkembangan Line dalam usianya yang masih seumur jagung tersebut, dan data lainnya sebagai pembanding persaingannya antara aplikasi lainnya yang serupa.