Startup identik dikaitkan dengan anak-anak muda yang inovatif dan bertekad untuk menciptakan perubahan yang lebih baik untuk lingkungannya. Tingkatan umurnya pun umumnya kisaran 20-30 tahun. Seumur yang masih muda itu sudah memberani membangun perusahaan sendiri dan menggaji orang, wajar membuat banyak media yang mewartakan tentang pencapaian-pencapaian mereka.
Akan tetapi, sesungguhnya menjadi entrepreneur bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk kalangan senior yang sudah berumur di atas 50 tahun yang sudah menjadi veteran di korporasi tertentu. Golongan itu sebenarnya mampu untuk banting setir dengan beralih profesi dari karyawan gajian menjadi pemimpin di startup. Pengetahuan, pengalaman, hingga etos kerja yang biasanya dilakukan bisa diterapkan dalam startup. Artikel ini akan membahas apa saja tips yang perlu diterapkan oleh senior entrepreneur dalam membangun startup. Berikut rangkumannya:
Ubah passion menjadi laba
Sebenarnya tidak ada ide inovatif yang bisa dibisniskan untuk menjadi laba. Namun, membangun usaha berdasarkan passion biasanya lebih efektif karena Anda rela mendorong diri sendiri untuk menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran akan sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan bisnis.
Ikut kelas pelatihan
Menjadi seorang pelajar lagi yang duduk di bangku sekolah sebenarnya cukup menyita waktu, terkesan sedikit memaksa. Namun, ada kalanya Anda butuh ilmu baru untuk menajamkan bisnis Anda. Syukurnya, di era digital ini Anda tidak perlu harus jauh-jauh datang ke kelas pelatihan, sebab sudah banyak program pelatihan yang tersebar di internet. Mulai dari podcast, webinar, tele-seminar, e-book, YouTube video dan slideshow.
Hadirkan internet dalam bisnis
Meski sebagian besar konsumen Anda adalah referral, tapi Anda tetap harus mendorong bisnis lewat bantuan dari situs atau blog. Hal ini dikarenakan 97% konsumen saat ini banyak yang menggunakan internet dalam mencari produk dan jasa lokal.
Smartphone Anda sekarang jadi kantor mini
Smartphone Anda sekarang bisa memberi kemampuan menerima pesanan, menghubungi konsumen, sekaligus menerima pembayaran. Kegiatan ini mengubah paradigma bagaimana bentuk promosi yang biasanya Anda lakukan di perusahaan sebelumnya. Banyak aplikasi yang bisa Anda unduh untuk memasarkan produk, hingga membantu manajemen keuangan.
Manfaatkan media sosial sebagai pemasaran mulut ke mulut
Pilih segmentasi yang tepat untuk konsumen Anda dan kelolalah dengan baik. Lalu gunakan kalimat yang pas sesuai target konsumen. Dengan fokus pada satu hal, akan membantu Anda jadi lebih terkonsentrasi dan tidak mudah buyar memikirkan hal lainnya.
Ada banyak pelatihan memanfaatkan potensi media sosial yang rutin diadakan oleh pusat pengembangan usaha kecil di kota Anda, cobalah ikuti itu. Atau Anda bisa ikut pelatihan media sosial secara online di kanal pembelajaran populer.