Gemerlap dunia startup dengan fasilitas lengkap hingga gaya kasual yang dibebaskan kepada pegawai startup saat bekerja, menjadi salah satu alasan mengapa saat ini para lulusan mahasiswa baru dan tenaga kerja muda lainnya tertarik untuk bekerja di startup. Namun demikian kenyataan yang ada tidak demikian, dibutuhkan daya tahan, kecerdasan dan kemampuan untuk beradaptasi ketika Anda memutuskan untuk bekerja di startup.
Artikel berikut akan merangkum 5 fakta yang wajib diketahui jika Anda memutuskan untuk bekerja di startup.
Jam kerja yang panjang
Salah satu alasan mengapa startup banyak merekrut tenaga kerja dari kalangan millennial atau mereka yang baru saja lulus universitas adalah, jam kerja yang panjang dan melelahkan yang biasanya bisa dihadapi lebih baik oleh kalangan millennial atau anak-anak muda. Tuntutan pekerjaan yang tidak menentu hingga jam kerja yang tergolong panjang bahkan menyita tenaga pegawai. Terutama saat startup bersiap untuk melakukan peluncuran produk atau layanan startup. Untuk itu pastikan Anda rela untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan pekerjaan saat berniat untuk bekerja di startup.
Menyelesaikan berbagai pekerjaan (multitasking)
Di perusahaan konvensional biasanya satu pekerjaan memiliki tim yang terdiri dari 2 sampai 4 orang. Hal tersebut tidak berlaku di startup, di mana beberapa pekerjaan biasanya hanya dilakukan oleh satu orang saja. Salah satu alasan mengapa banyak pegawai startup yang melakukan multitasking adalah penghematan biaya dan pengeluaran dari startup yang pada umumnya tidak memiliki budget yang lebih. Sisi positif yang bisa ambil dari multitasking tersebut adalah, pengalaman, pembelajaran, hingga networking yang selanjutnya bisa berguna untuk karier Anda.
Kerap mengalami perubahan
Bukan hanya kegagalan yang nantinya bakal Anda alami namun juga perubahan yang lumayan cepat terjadi dalam startup. Apakah itu pada akhirnya memutuskan untuk melakukan pivoting, restrukturisasi, pergantian CEO dan jajaran C-Level lainnya. Semua perubahan tersebut kerap terjadi dan tidak bisa dihindarkan dalam bisnis startup. Jika Anda masih memiliki keyakinan startup bakal sukses dan mampu menjalankan bisnis, memutuskan untuk tetap bekerja adalah pilihan terbaik. Namun jika Anda memiliki keraguan dan melihat tanda-tanda kurang mendukung, ada baiknya untuk memutuskan keluar dari startup tersebut.
Penghasilan yang minim
Jika Anda adalah tenaga profesional yang memiliki posisi kunci dalam startup mungkin akan mendapatkan keuntungan lebih dari sisi penghasilan. Namun jika saat ini Anda adalah lulusan baru atau baru mulai bekerja di startup, bisa jadi gaji atau penghasilan yang bakal ditawarkan hanya sedikit. Hal tersebut terjadi karena kebanyakan startup masih menjalankan bisnis secara bootstrapping, sehingga penting bagi mereka untuk menghemat pengeluaran dan memberikan gaji lebih sedikit.
Sarat dengan percobaan dan eksperimen
Saat startup berencana untuk diluncurkan akan banyak kegiatan atau pekerjaan yang tidak jelas dan tidak pasti. Hal tersebut terjadi karena startup masih dalam fase eksperimen dan percobaan, layanan atau produk apa yang berfungsi dengan baik dan bisa dijual untuk publik. Saat proses ini terjadi, pendiri startup biasanya akan lebih fokus kepada produk, dan tim pendukung lainnya masih belum bisa melaksanakan tugas. Untuk itu manfaatkan waktu untuk mengumpulkan data, networking dan bertemu dengan pihak-pihak yang relevan untuk mengenalkan diri. Agar saat nanti startup sudah diluncurkan, kegiatan pemasaran hingga promosi bisa lebih mudah dilakukan.