Entah sampai kapan masalah ini akhirnya bisa diatasi, namun hingga kini musuh terbesar smartphone adalah daya tahan baterai. Dalam perkembangannya, smartphone–smartphone terkini memang memiliki ketahanan baterai yang lebih mumpuni, akan tetapi sebagian besar konsumen masih saja merasa kurang.
Kemudian para penggiat teknologi pun memikirkan solusi lain, “Bagaimana jika kita permudah proses pengisian baterainya ketimbang memperbesar kapasitasnya?”
Maka lahirlah inductive charging, atau yang lebih dikenal dengan istilah wireless charging, yang sejatinya merupakan metode perpindahan energi dari satu objek ke objek lain melalui medan elektromagnet.
Bagi yang belum mengetahui, teknologi ini memungkinkan kita untuk mengisi ulang baterai smartphone hanya dengan meletakkannya di atas charger khusus yang tersambung ke colokan listrik. Beberapa contoh smartphone yang mendukung teknologi ini adalah Google Nexus 5 dan Nokia Lumia 930.
Info menarik: Moto 360 Dipastikan Membawa Fitur Wireless Charging
Lalu apa yang bisa ditingkatkan lebih lagi dari efektivitas metode wireless charging? Salah satunya adalah ‘melenyapkan’ charger khusus tersebut, seperti yang dilakukan oleh LG Hausys, divisi khusus LG yang berfokus pada pengembangan material permukaan untuk beragam objek.
Bagaimana caranya? Yakni dengan membenamkan koil transmitter penghasil medan magnet ke dalam material pelapis meja – dalam kasus ini, yaitu HI-MACS dan Viatera yang juga merupakan produk dari LG Hausys – dan menyulap meja itu menjadi wireless charger yang mampu memasok daya bagi beberapa smartphone sekaligus. Teknologi ini sendiri dinamai TechTop.
Mengisi ulang baterai smartphone dengan TechTop sangat mudah. Anda hanya perlu meletakkannya di atas meja yang telah dilapisi oleh material permukaan HI-MACS atau Viatera. Pun begitu, Anda juga perlu mencermati kompatibilitas smartphone masing-masing.
TechTop saat ini mendukung hampir semua smartphone yang bisa di-charge menggunakan Qi wireless charger. Sayangnya, untuk smartphone yang tidak kompatibel, Anda masih membutuhkan aksesori khusus – biasanya dalam bentuk casing.
Terlepas dari keterbatasannya tersebut, TechTop masih dilengkapi fitur pintar lainnya. TechTop akan mendeteksi baterai smartphone yang telah terisi penuh dan transmitter-nya pun akan mengurangi jumlah energi listrik yang disalurkan sehingga daya tahan baterai masih dapat terjaga sekaligus mencegah terjadinya overheating.
Info menarik: Dorong Adopsi Wireless Charging, Nokia Bekerjasama Dengan Coffee Bean dan Virgin Atlantic
Selain smartphone, TechTop juga dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai perangkat lain seperti speaker Bluetooth atau kamera. Tentunya dibutuhkan aksesori khusus, yakni sebuah receiver yang tersambung ke perangkat via USB. Receiver tersebut akan menampung energi yang disalurkan transmitter dan meneruskannya ke perangkat lewat sambungan USB.
Untuk saat ini belum ada informasi yang bisa saya gali mengenai komersialisasi dari TechTop. Namun saya kira LG Hausys awalnya akan menawarkan implementasi TechTop ke kalangan industri dan bisnis, seperti misalnya bandara, hotel, kafe dan halte transportasi publik, sebelum akhirnya merambah langsung ke rumah konsumen.
LG Hausys sendiri saat ini sedang memamerkan kebolehan TechTop di ajang Kitchen and Bathroom Industry Show (KBIS) 2015 yang dihelat di kota Las Vegas. Semoga saja pengunjung yang mendatangi, termasuk halnya para exhibitor, bisa merespon dengan baik, dan kita dapat segera menikmati kepraktisan TechTop.
Di sisi lain, mungkin ini juga saat yang tepat bagi pabrikan-pabrikan smartphone untuk mengintegrasikan dukungan Qi wireless charging ke produk-produknya – termasuk kamu juga, Apple iPhone.