Bertujuan untuk menjadi platform yang bisa dimanfaatkan oleh keluarga menemukan solusi dan cara terbaik bagi keluarga mereka melalui kelas dan edukasi dari pakar, platform digital parenting “Fammi” diluncurkan. Kepada DailySocial, Co-Founder & CEO Fammi Muhamad Nur Awaludin mengungkapkan, platformnya menghadirkan cara baru mencari solusi seputar masalah keluarga yang mudah, solutif, ringkas, waktunya fleksibel, dan dipandu para narasumber yang kompeten.
“Fammi hadir dengan believe bahwa tidak ada keluarga yang sempurna, namun pasti ada keluarga yang efektif. Keluarga efektif yang dimaksud adalah ketika keluarga tersebut menghadapi masalah: mereka paham tujuan mereka, mereka paham mengapa ini bisa terjadi, tahu bagaimana cara menyelesaikannya, dan apa saja langkah yang perlu dilakukan dengan modal yang mereka miliki.”
Memanfaatkan teknologi, Fammi ingin menyediakan berbagai topik solutif seputar keluarga yang dikemas dengan terstruktur, ringkas, dan membawa pengalaman baru kepada pengguna agar seolah-olah serasa diajak berdialog dengan narasumber. Strategi monetisasi yang dilancarkan adalah subscription based mulai per bulan hingga per tahun. Saat ini Fammi telah memiliki ratusan mitra yang terdiri dari narasumber maupun brand yang pernah bekerja sama. Terkait statistik penggunaan, layanan tersebut diklaim telah digunakan belasan ribu pengguna dan memiliki ratusan jumlah kelas.
“Kami membuka kerja sama dengan berbagai narasumber yang concern terhadap edukasi keluarga seperti psikolog, dokter, tokoh parenting, konselor, financial educator, dan lainnya sebagai mitra ahli. Selain itu kami juga menjalin kemitraan dengan komunitas, brand, dan sekolah,” kata Muhamad.
Pasar parenting ini menjadi ceruk tersendiri bagi beberapa startup. Selain platform edukasi, beberapa pemain lainnya mencoba menggarap segmen ini dengan pendekatan lain, misalnya IDN Media melalui Popmama menyajikan kanal media khusus parenting. Kemudian ada juga Orami yang mencoba menghadirkan layanan menyeluruh dengan tiga pendekatan utama: Commerce, Content, dan Community.
Program Indigo dan target Fammi
Pandemi telah mengubah kebiasaan masyarakat luas yang sebelumnya banyak mengakses layanan edukasi secara offline menjadi online. Serupa dengan yang dirasakan pengembang platform edutech lainnya, Fammi mencatat pandemi membuat behaviour mayoritas keluarga dalam mencari solusi seputar permasalahan keluarganya dilakukan secara online. Jika sebelumnya kebanyakan di antara mereka mengikuti kegiatan offline seperti seminar parenting, sekarang kegiatan tersebut beralih menjadi melalui webinar atau sejenisnya.
“Fammi yang merupakan open platform mempermudah narasumber dalam beradaptasi melakukan edukasi secara online dengan waktu yang lebih fleksibel, menjadi platform yang tepat untuk dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Di sisi lain pengguna juga dapat mendapatkan ilmu seputar keluarga lainnya dengan cara yang mudah, fleksibel dan mudah dipahami,” imbuh Muhamad.
Fammi merupakan salah satu startup yang tergabung dalam program inkubator Indigo yang diinisiasi oleh Telkom Indonesia. Bersama 6 startup lainnya, Fammi mendapatkan penganugerahan “Indigo Startup Award 2020” untuk startup binaan Indigo. Sebagai startup baru yang masih terus melakukan edukasi dan awareness kepada masyarakat luas, program ini diklaim turut membantu pertumbuhan bisnis Fammi.
“Program Indigo sangat membantu kami dalam merumuskan produk, dukungan mentoring dari para expert dan tim internal Telkom cukup berpengaruh besar terkait berjalannya Fammi ini. Salah satunya keputusan Fammi menjadi sebuah on demand platform, insight yang sangat berharga yang kami dapatkan dari mentor dan internal Indigo membuka wawasan kami bagaimana caranya untuk terus ‘crack’ sebuah produk/perusahaan yang scalable dan profitable,” terang Muhamad.
Ditambahkan olehnya dukungan dana dari Indigo, juga tidak dapat dimungkiri membuat Fammi lebih leluasa melakukan eksperimen terkait produk yang dikembangkan. Tahun ini ada beberapa rencana yang ingin dilancarkan oleh Fammi. Di antaranya adalah melengkapi terus konten di dalam platform agar menjadi sebuah platform yang lengkap menyediakan berbagai solusi bagi permasalahan keluarga dimanapun berada.
“Fammi ke depannya juga ingin menjadi top of mind platform edukasi keluarga di Indonesia. Untuk mengakselerasi produksi konten dan juga penetrasi pasar (akuisisi pengguna), dalam waktu dekat Fammi juga akan melakukan kegiatan penggalangan dana,” tutup Muhamad.