Layanan e-commerce Lensza Indonesia, yang fokus di penjualan lensa kontak dan aksesoris kesehatan mata, mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal dalam jumlah yang tidak disebutkan dari investor-investor (yang tidak spesifik disebutkan namanya) dari Indonesia, Singapura, dan Belanda. Perolehan pendanaan akan digunakan untuk mendukung rencana perkembangan perusahaan.
Lensza dikelola oleh InternetOptics Pte Ltd yang tidak hanya eksis di Indonesia, tetapi juga di Singapura dan Malaysia. Dengan tim beranggotakan 20 orang, Lensza akan memanfaatkan pendanaan ini memperkuat tim, meluaskan jangkauan secara geografis dan menguatkan teknologi dan infrastruktur operasional.
InternetOptics juga telah memiliki versi penjualan kacamata hitam online Blackspex di Indonesia dan Singapura, yang telah memiliki kerja sama dengan 30 merk global. Untuk strateginya membangun Blackspex, Co-Founder and Managing Director Lensza Marc Uthay mengatakan, “Kami percaya untuk memenangkan kepercayaan konsumen di Indonesia kami harus menjual produk-produk mewah seperti kacamata hitam.”
Lensza didirikan bulan Februari 2014 dan telah memiliki koleksi lebih dari 350 tipe lensa kontak yang berbeda dari 25 merk. Soal adopsi pengguna produk-produk aksesoris mata terhadap bisnis online, Marc menyebutkan, “Sejauh ini memang Singapura adalah pasar yang lebih mudah diukur di Asia Tenggaram, mereka mengharapkan layanan fantastis dari sebuah perusahaan online. Pasar Indonesia lebih banyak berkisar soal berburu produk karena harga (yang terjangkau).”
“Sangat baik melihat bagaimana semua pemain e-commerce mencoba mengedukasi konsumen di Indonesia untuk berbelanja online. Menunjukkan kepada mereka berbelanja online. Ya, pasarnya masih bergejolak hingga akhirnya bisa berdiri sendiri dalam waktu 2-3 tahun lagi,” pungkasnya.