Lenovo meramaikan persaingan akuisisi perusahaan smartphone asal Kanada, BlackBerry, dengan mensepakati non-disclosure agreement yang kemudian memposisikan mereka sebagai salah satu kandidat kuat pemilik BlackBerry, demikian ditulis oleh Wall Street Journal dalam headline-nya waktu setempat dan ini menjadi konfirmasi kebenaran rumor sebelumnya.
Dengan begitu maka sudah ada 3 perusahaan yang berpotensi mengambil alih BlackBerry setelah sebelumnya Fairfax dan Cerberus juga sudah menandatangai kesepakatan NDA dengan BlackBerry. Tawaran dari Lenovo sendiri, menurut sumber yang terlibat dengan kesepakatan kemungkinan baru dilayangkan pada 4 November mendatang.
Sayangnya hingga berita ini dipublikasikan, pihak Lenovo dan BlackBerry menolak untuk memberikan komentar. Namun jika benar Lenovo siap membeli BlackBerry, maka ini adalah langkah akuisisi terbesar yang pernah dilakukan oleh perusahaan yang bermarkas di Cina ini, namun dengan pangsa pasar Lenovo yang kian membaik, rasanya masuk akal jika Lenovo ingin memperkuat lini produk dan layanan mereka dengan semua persenjataan yang dimiliki oleh BlackBerry.
Di kancah persaingan industri smartphone, Lenovo bisa dibilang masih hijau pengalaman tapi perusahaan Cina ini punya momentum yang cukup bagus terutama jika melihat pangsa pasar mereka di rumah sendiri dan pasar global, bahkan sekarang di pasar global Lenovo punya pangsa pasar 4.7%, lebih besar ketimbang BlackBerry yang hanya 2.7%.
Sayangnya keinginan Lenovo untuk membeli BlackBerry mungkin akan menghadapi ganjalan dari otoritas pemerintah Amerika dalam hal ini adalah CFIUS , sebuah instansi pemerintah yang mengontrol resiko keamanan bisnis Amerika ketika perusahaan asing berpotensi menjadi pemegang kendali. Hal ini terkait dengan bisnis BlackBerry yang selama ini beroperasi di Amerika dan banyaknya perangkat BlackBerry yang digunakan oleh instansi pemerintahan.
Kesepakatan antara Lenovo dan BlackBerry juga menimbulkan spekulasi penolakan tawaran dari Fairfax senilai $4.5 miliar yang diajukan bulan lalu. Meski begitu, saya yakin realisasi penjualan BlackBerry hanya tinggal menunggu waktu, cepat atau lambat perusahaan yang bermarkas di Waterloo, Ontario Kanada ini dipastikan berpindah tangan.