Ramping dan gaming adalah dua atribut yang jarang bisa akur saat membahas mengenai laptop. Jadi ketika suatu laptop mengusung embel-embel “Slim” pada namanya, saya pun reflek bertanya dalam hati: setipis apa memangnya?
Keraguan seperti itulah yang muncul dalam benak saya ketika mendengar mengenai Lenovo Legion Slim 7. Namun ternyata saya salah, sebab di balik sasisnya yang hanya setebal 17,9 mm dan seberat 1,86 kg, tertanam komponen-komponen yang sangat kapabel untuk keperluan gaming.
Yang pertama dan yang paling penting adalah kartu grafis alias GPU, dan di sini Legion Slim 7 mengandalkan Nvidia GeForce RTX 2060 Max-Q pada konfigurasi termahalnya. Selanjutnya, ada prosesor AMD Ryzen 9 4900H yang memiliki 8-core dan 16-thread, dengan boost clock 4,4 GHz dan TDP 54 W.
Lenovo juga tidak lupa menyematkan sistem pendingin Legion Coldfront 2.0 yang dirancang agar kinerja CPU beserta GPU-nya tidak jadi melambat karena suhunya kelewat tinggi. Melengkapi spesifikasinya adalah RAM DDR4 3200 MHz dengan kapasitas maksimum 32 GB serta SSD NVMe 2 TB.
Terkait layar 15,6 incinya, konsumen dipersilakan memilih antara panel 1080p 144 Hz, atau 4K 60 fps yang mendukung HDR. Dukungan terhadap format Dolby Vision pun juga tersedia, demikian pula sepasang speaker yang sudah mengantongi sertifikasi Dolby Atmos. Persis di depan layarnya, ada tombol power yang juga merangkap sebagai sensor sidik jari.
Secara estetika, lagi-lagi Lenovo menghadirkan sebuah laptop gaming yang desainnya benar-benar jauh dari kata norak. Bobot ringannya itu berasal dari pemakaian bahan aluminium, dan istimewanya, kapasitas baterainya tetap cukup besar di angka 71 Wh. Konektivitas Legion Slim 7 pun juga melimpah, mencakup dua port USB-C, slot SD card, serta dua port USB standar di bagian belakang.
Di Amerika Serikat, Lenovo Legion Slim 7 kabarnya akan segera dijual dengan harga mulai $1.370. Tentunya itu bukan harga dari varian dengan konfigurasi di atas, melainkan yang ditenagai Ryzen 7 4800H, GeForce GTX 1650 Ti, RAM 8 GB, dan SSD 512 GB.
Sumber: Lenovo.