Kemudahan dan efisiensi yang diberikan teknologi informasi dan komunikasi untuk proses bisnis kini kian dinikmati. Mulai dari teknologi untuk kolaborasi antar tim, pengelolaan proyek hingga sistem analisis konsumen. Melihat potensi tersebut, startup asal Purwokerto meluncurkan sebuah paket terpadu untuk solusi bisnis dinamakan Lembar Social. Memiliki platform dasar Enterprise Social Network, produk ini dikemas dalam model Software as a Services (SaaS), sehingga pengguna dapat memanfaatkan produk tersebut dengan berlangganan.
Selain menghadirkan layanan komunikasi dan kolaborasi dalam Enterprise Social Network, Lembar Social juga mengintegrasikan sistem tersebut dengan Project Management untuk mengelola proyek, tugas dan berkas yang berkaitan dengan proses bisnis. Tidak hanya itu, layanan Customer Relationship Management (CRM) juga turut dihadirkan di dalamnya untuk mengakomodir berbagai kebutuhan analisis dan komunikasi dalam kaitannya dengan konsumen.
Disampaikan oleh Asep Darmawansyah selaku Founder Lembar Social pahwa produk utama startupnya terinspirasi dari sistem manajemen proyek asing bernama Basecamp. Asep juga menuturkan bahwa sistem yang ia kembangkan memiliki perbedaan dari sisi model bisnis dan fitur.
“Kami tahu sebuah bisnis akan terus berkembang dan menjadi besar di masa yang akan datang, sehingga kami memasukan unlimited users ke dalam semua paket harga. Dengan ini bisnis tidak perlu membayar lagi ketika anggota mereka bertambah. Selain itu keleluasaan tersebut juga berlaku di Project Management. Tidak seperti Basecamp yang membatasi jumlah proyek per paket, kami menawarkan unlimited projects. Artinya pengguna bisa membuat berapapun proyek yang akan dikelola. Hal ini berlaku juga untuk semua fitur, yang membatasi dalam paket kami hanya storage dan bandwith.”
Selain itu Lembar Social juga diintegrasikan dengan beberapa produk pihak ketiga yang populer digunakan dalam bisnis. Seperti contohnya adanya intergasi dengan Google Docs yang memungkinkan pengguna mudah mengelola dokumen secara online. Selain itu Asep juga menyampaikan cara baru dalam berbagai dan berkolaborasi dalam sebuah dokumen.
“Ketika pengguna mencoba mengirim suatu berkas proses yang ada seperti layaknya Twitter. Pengguna hanya perlu melakukan mention kepada orang bersangkutan dan memilih untuk siapa informasi itu dikonsumsi. Pengguna bisa melampirkan hampir semua jenis berkas (dokumen maupun non-dokumen). Jika menginginkan hanya penerima yang di-mention yang bisa melihat dan mengakses berkas, pengguna hanya perlu merubah setelan privasi.”
Lembar Social menyadari bahwa bisnis begitu aware dengan keamanan data. Untuk meyakinkan konsumen, SSL (Secure Sockets Layer) telah dipangsangkan di seluruh jalur situs Lembar Social. Server di pusat data berplatform Softlayer dari IBM dipilih karena dinilai memiliki skalibilitas dan level keterseidaan yang mumpuni untuk kebutuhan hardware. Mengingat banyak bisnis yang membutuhkan solusi khusus menyesuaikan proses yang ada, untuk paket Enterprise atau di atasnya Lembar Social juga menyediakan layanan kustomisasi.
Dalam kaitannya dengan manfaat Enterprise Social Network untuk mendorong proses bisnis, Asep menuturkan:
“Salah satu aspek yang telah berubah selama bertahun-tahun adalah bagaimana informasi dikonsumsi dan dibagi. Tidak ada perusahaan bisa hidup tanpanya. Titik. Apakah itu informasi pekerjaan, informasi pesaing, informasi acara, jadwal, berita perusahaan, pengetahuan dan kepentingan pribadi karyawan, dll. Ini adalah hal yang berharga untuk perusahaan dari semua ukuran, kecil ataupun besar. Intranet tradisional dianggap telah gagal, Enterprise Social Network, telah menjadi salah satu solusi media bagi karyawan untuk mencari dan berbagi informasi. Jadi jika berkaitan dengan informasi, Enterprise Social Network sangat efektif dan setiap perusahaan dapat menemukan beberapa nilai di dalamnya berdasarkan berapa banyak karyawan yang berpartisipasi.”
Berbicara tentang pangsa pasar, Lembar Social saat ini juga mentargetkan bisnis lokal karena dianggap memiliki potensi yang sangat besar, terlebih belum adanya pemain lokal yang menonjol dan mendominasi produk ini. Sebagai salah satu langkah penjajakan pasar Lembar Social juga memberikan akses gratis untuk kepentingan komunitas dan pendidikan. Yang paling menarik justru adanya komitmen tim Lembar Social untuk membantu pengguna menerapkan solusinya dengan skenario yang tepat. Banyak hal yang bisa dilakukan dengan Enterprise Social Network, namun efisiensi hanya akan terlahir pada cara penggunaan yang tepat.
Lembar Social didirikan didasarkan pada pengalaman Asep ketika menjadi CTO di sebuah perusahaan. Melihat kompleksitas proses bisnis yang harusnya bisa disedehanakan ia menginisiasi sebuah solusi digital terpadu untuk bisnis sebagai sebuah startup. Asep sangat yakin dengan produknya, bahkan ketika menanggapi gempuran platform messenger ala WhatsApp atau Slack yang banyak digunakan untuk komunikasi bisnis.
“Dibanding WhatsApp atau Slack fungsi kami sama tapi berbeda. Whatsapp tidak dapat menglampirkan berkas, Slack tidak mempunyai file management untuk kemudahan pengelolaan berkas, mereka lebih cocok ke aplikasi chating yang efektif dengan jumlah pengguna sedikit. Ketika pengguna banyak bisa dibayangkan bagaimana bentuk percakapannya. Dan lagi mereka tidak mempunyai fitur-fitur seperti event management, project management, file management yang langsung terintegrasi tanpa harus mempunyai akun di tempat lain.”