Dark
Light

Menerapkan Konsep Lean Startup ala Agensi Turisme Musik Konserama

1 min read
February 9, 2015

Ilustrasi Festival Musik / Shutterstock

Industri kreatif di Indonesia memang sedang menggeliat, terutama dari industri musik. Agensi turisme musik Konserama memahami betul perihal tersebut. Dengan semangat yang sama, Konserama mendukung para profesional Indonesia untuk dapat menikmati pengalaman industri serupa pada tingkat Eropa, terutama di Inggris Raya, untuk kemudian menerapkannya di Tanah Air.

Berbeda dengan travel agency yang lain, Konserama merupakan sebuah creative travel agency yang lebih tersegmen dan memiliki fokus tujuan menyasar kalangan profesional di industri musik. Didirikan oleh Robin Malau yang juga seorang musisi sekaligus seorang technopreneur, Konserama menargetkan mampu mengirim lusinan profesional muda Indonesia ke Inggris Raya, sehingga dapat membangun jaringan untuk ikut membangun industri kreatif Indonesia baru.

Dalam prosesnya, Konserama dibangun sebagai sebuah lean startup yang mempersingkat waktu pengujian di pasar dengan cara meningkatkan frekuensi kontak dengan calon konsumennya. Robin memvalidasi target pasar Konserama selama tiga bulan ke kalangan profesional Indonesia dan komunitas industri musik di Inggris Raya. Hasil keduanya valid, yang berarti memang ada kebutuhan untuk paket perjalanan (travel) yang terkurasi dengan baik.

Berdasarkan diskusi dengan tim DailySocial, Robin mengungkapkan antusiasme dan kekagumannya pada Inggris Raya. Ekosistem musik yang sangat subur mendukung Inggris Raya sebagai pengekspor musik kedua terbesar di dunia. Inggris Raya memiliki jumlah festival musik terbanyak di Eropa dan London memiliki pasar musik live terbesar di dunia. Tidak lupa juga fakta bahwa banyak musisi legendaris berasal dari sana.

Robin melihat banyaknya persamaan ekosistem di kawasan tersebut dengan pasar Indonesia, terutama dari sisi keragamannya. Ditambah dengan network luas di tanah Inggris Raya yang dimilikinya, Ia percaya pengalaman berharga puluhan tahun di Inggris Raya bisa dipelajari para profesional di Indonesia.

Sejatinya model bisnis yang dijalankan oleh Konserama ialah travel curation dan travel arrangement. Konserama memilihkan tempat yang akan dikunjungi oleh klien mereka di Inggris Raya nanti, serta mengurus keberangkatan pulang pergi. Konserama saat ini mengerjakan travel plan yang lebih komprehensif untuk klien di pasar B2B. Mereka tidak menjual “paket” seperti travel agency yang lain.

Untuk pengembangan di masa depan, Konserama membuka peluang untuk mengintegrasikan layanannya dengan layanan Musikator, yang juga dikelola Robin, dan bisnis musik yang lebih variatif lainnya.

Perihal investor, Konserama masih bersifat bootstrapping alias menggunakan dana pribadi. Konserama ingin bekerja sama dengan investor yang memiliki visi dan misi yang sejalan.

“Saya percaya jika berhasil memecahkan masalah masyarakat, maka operasi bisnis punya peluang untuk bikin profit, tinggal mengelolanya saja bagaimana. Tapi visi dan misi itu penting, jangan sampai berubah hanya karena profit. Justru sebaliknya, profit yang harus mengikuti visi dan misi. Matematika sederhananya, visi dan misi yang besar berarti ya berarti mencari profit yang besar juga,” papar Robin.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Kumpulan Game Android Terbaru 1 – 9 Februari 2015 yang Wajib Dicoba!

Next Story

Cara Membuat Blog Gratis di WordPress.com

Latest from Blog

Don't Miss

LinkAja B2B

Potensi Digitalisasi Besar, LinkAja Mulai Serius Garap Segmen B2B

Di tengah persaingan bisnis uang elektronik yang sengit, LinkAja mulai
Kalbu layanan kesehatan mental

Mengenal Kalbu, Platform yang Menawarkan Berbagai Layanan Terkait Kesehatan Mental

Perlahan tapi pasti, isu kesehatan mental semakin mendapat perhatian dari