Dark
Light

Co-Founder Lazada Indonesia Thomas Damek Mengundurkan Diri Untuk Mempersiapkan Usaha Baru

1 min read
April 4, 2014

Co-founder dan managing director Lazada Indonesia Thomas Damek telah meninggalkan perusahaan tersebut menurut beberapa sumber, dan hal ini dipastikan oleh pihak Lazada kepada DailySocial pada Jumat (4/4) pagi. Sebelum kepergiannya, Damek terlibat dalam persiapan, peluncuran, dan perkembangan Lamido, situs marketplace milik Lazada, yang diciptakan untuk toko-toko berukuran sedang yang ingin hadir secara online.

Sebelum perayaan ulang tahunnya yang ke-dua bulan lalu, Lazada mengumumkan tiga eksekutif baru untuk memperkokoh tim manajemennya. Andry Huzain ditarik dari Plasa MSN untuk menjadi VP mobile commerce, Suharno Salim direkrut dari Electronic Solutions sebagai kepala bidang produk elektronik, dan Haryo Suryo Putro, mantan COO Groupon Indonesia untuk memimpin Lazada Marketplace.

CEO Lazada Indonesia Magnus Ekbom memuji dan berterimakasih kepada Thomas akan kontribusinya selama ini. “Tom selama ini merupakan salah satu individu utama dan pemimpin di Lazada dan Lamido dan meninggalkan perusahan ini dengan banyak terimakasih dan penghargaan atas seluruh usahanya dalam membentuk grup e-commerce terdepan di Indonesia bersama seluruh tim di belakang Lazada dan Lamido.”

Thomas sendiri mengatakan kepada DailySocial bahwa Ia sedang mempersiapkan sesuatu yang akan diumumkan di lain waktu. “Lazada dan Lamido sejauh ini sangat menyenangkan. Saya sangat menikmati membangunnya dari bukan apa-apa sampai sekarang. Karena kini telah sangat stabil dan kami telah mengatasi seluruh permasalahan awal, says rasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang baru.” Apakah itu, Ia belum siap untuk mengatakannya, “tetapi ini akan menjadi sesuatu yang baru untuk Indonesia.”

Rocket Internet selama ini telah menjadi semacam inkubator bagi pelaku industri berbasis Internet di Indonesia. Pada tahun 2012, Bede Moore dan Susie Sugden yang juga merupakan co-founder dan managing director Lazada Indonesia meninggalkan perusahan untuk memulai Vela Asia, perusahaan konsultan dan pendukung usaha e-commerce. Ada juga Hadi Wenas, co-founder dan CEO Zalora Indonesia akhir tahun lalu memulai aCommerce, perusahaan logistik dan pendukung e-commerce. Belum lagi banyak perusahaan internet lain di Indonesia yang dimulai oleh para mantan pegawai perusahaan-perusahaan di grup Rocket Internet. Rama Mamuaya menyebut phenomena ini sebagai “Rocket Mafia”, membandingkannya dengan “PayPal Mafia” di Amerika Serikat yang dianggap telah mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri berbasis internet dengan persebaran para mantan pegawai dan penggagasnya serta penanaman investasi oleh mereka di banyak perusahaan internet di negara tersebut.

Kami juga secara terpisah mendapat kabar bahwa Magnus Ekbom sendiri akan meninggalkan Lazada, kemungkinan berlabuh di Taobao yang baru saja mengumumkan niat kehadirannya di Indonesia. Magnus secara langsung menyangkal hal tersebut kepada kami dan mengatakan, “saya tetap menjadi CEO Lazada Indonesia selama saya mendapat kepercayaan dari manajemen, investor, dan pelanggan kami”.

[header image courtesy of Lazada Indonesia]

Previous Story

Andalkan Fitur-Fitur Layanan, Qbaca Tidak Takut Persaingan di Segmen Buku Digital

Next Story

Game Android Pilihan 30 Maret – 5 April 2014

Latest from Blog

Don't Miss

Blibli rayakan ulang tahun ke-12

Ulang Tahun ke-12, Blibli Hadirkan Program “Blibli Annive12sary”

Dengan persaingan yang semakin ketat, eksistensi sebuah e-commerce di Indonesia
TikTok Shop

TikTok Shop Tingkatkan Fitur dan Fasilitas Menjelang Tahun Ketiganya di Indonesia

TikTok merupakan salah satu media sosial yang paling digandrungi saat