Berangkat dari semangat kolaborasi, layanan web builder Djaring hari ini resmi diluncurkan. Djaring menyediakan solusi pembuatan situs dan solusi layanan e-commerce untuk pelaku UKM di Indonesia dan merupakan anak perusahaan PT Elven Digital Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 2013.
Kepada media, CEO Djaring Laksamana Mustika mengungkapkan, layanan ini berdiri berdasarkan kolaborasi dengan startup hingga perusahaan yang memiliki berbagai layanan yang dibutuhkan pelaku UKM di tanah air.
“Kami memberikan platform untuk pelaku UKM yang membutuhkan solusi e-commerce dari yang paling dasar hingga faktor pendukung terkait lainnya. Dengan layanan yang lebih personal diharapkan bisa memberikan pilihan baru bagi pelaku UKM yang saat ini sudah banyak memasarkan bisnisnya memanfaatkan berbagai layanan e-commerce.”
Untuk solusi e-commerce, Djaring menargetkan kalangan UKM yang saat ini masih belum optimal mengadopsi teknologi. Solusi Djaring diklaim mampu membantu UKM untuk membangun toko online sendiri.
“Demi menghadirkan layanan yang menyeluruh kami membina kemitraan dengan Jurnal untuk laporan keuangan secara real time juga beberapa layanan ekspedisi seperti Tiki, JNE, Si Cepat dan J&T untuk mempermudah proses kalkulasi pengiriman,” kata Laksamana.
Di sisi pembayaran, Djaring menyediakan pilihan melalui transfer bank, kartu kredit, hingga bermitra dengan Midtrans. Ke depannya Djaring juga akan menyediakan pilihan pembayaran melalui Go-Pay dari Go-Jek hingga pembuatan logo dari tenaga freelance di Sribulancer. Semua kolaborasi tersebut dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan paling mendasar hingga yang krusial untuk pelaku UKM.
Layanan P2P untuk mitra admin Djaring
Salah satu layanan yang nantinya akan diluncurkan Djaring adalah layanan peer-to-peer (P2P) untuk tenaga admin dari Djaring. Dalam hal ini tenaga admin tersebut adalah mereka yang bertanggung jawab untuk memonitor situs dan dashboard pelanggan berbayar Djaring.
“Nantinya kami akan merekrut tenaga admin paruh waktu yang bertanggung jawab untuk memonitor situs, terutama jika adanya update hingga informasi yang ingin disampaikan sekaligus melihat laporan keuangan dari transaksi yang ada. Hal tersebut kami harapkan bisa membantu pelaku UKM untuk tetap fokus kepada bisnis sekaligus memanfaatkan data yang ada,” kata Laksamana.
Selain tenaga admin, Djaring juga akan membantu pelaku UKM memasarkan situsnya melalui media sosial. Untuk kegiatan yang satu ini, Djaring dan Komunika Digital akan menghadirkan pilihan yang diharapkan memudahkan konsumen.
Untuk pelaku UKM yang masih ingin mencoba fitur dan layanan yang disediakan oleh Djaring, bisa menggunakan layanan tersebut secara gratis. Sementara untuk pengguna yang ingin mendapatkan domain sendiri serta berbagai fitur tambahan, bisa menjadi pelanggan berbayar dengan pilihan harga yang bervariasi, yaitu mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 700 ribu.
“Untuk pilihan layanan gratis bisa memanfaatkan layanan yang ada, namun untuk domainnya masih berada dalam naungan Djaring.id dan tidak bisa di kustomisasi,” kata Laksamana.
Target Djaring di tahun 2018
Djaring menyediakan pilihan template untuk berbagai industri startup dan UKM saat ini. Mulai dari kecantikan dan kesehatan, pertanian hingga kuliner. Namun demikian, untuk bisa menjadi platform lengkap, Djaring akan melakukan riset lebih jauh.
“Dengan fitur dan pilihan harga terjangkau dari Djaring, bukan hanya pelaku UKM yang bisa memanfaatkan layanan kami, namun juga berbagai profesi hingga industri yang saat ini makin membutuhkan situs hingga platform yang lebih personal untuk meningkatkan bisnis mereka,” kata Laksamana.
Saat ini Djaring telah mendapatkan seed funding dari angel investor. Terkait dengan target yang ingin dicapai tahun 2018 ini, Djaring masih memiliki beberapa rencana tersebut, di antaranya adalah meluncurkan tenaga admin untuk media sosial hingga menambah jumlah pengguna menjadi 1000 orang.
“Kami ingin menjadi enabler bisnis e-commerce dan pelaku UKM di Indonesia yang ingin ‘naik kelas’, sehingga bukan hanya membantu namun juga mendorong pertumbuhan e-commerce dan ekonomi digital di Indonesia dengan layanan yang lengkap dan harga yang terjangkau,” pungkas Laksamana.