Ohdio adalah sebuah startup yang bertujuan untuk menawarkan layanan streaming musik secara online untuk masyarakat Indonesia, yang didukung oleh koleksi musik Indonesia yang komprehensif. Kami pertama kali mendengar tentang Ohdio bulan Maret lalu ketika layanan mereka hanya berupa situs dengan logo serta formulir pendaftaran. Saat ini memang situs mereka masih berupa logo dan halaman pendaftaran, namun Ohdio telah berhasil bekerja sama dengan beberapa label musik lokal, mendapatkan investasi yang cukup signifikan dari East Ventures, dan mereka juga telah menetapkan 14 Juni sebagai tanggal peluncuran resmi, seperti yang dituliskan dalam rilisan pers yang diterbitkan Selasa kemarin.
Meskipun Ohdio mengumumkan secara publik bahwa mereka baru menerima pendaftaran pengguna pada minggu ini, sebenarnya pendaftaran mereka telah dibuka sejak bulan Maret. Dengan hanya satu minggu sebelum tanggal rilis resmi, Ohdio telah mendapatkan kerja sama dengan beberapa label musik antara lain Aquarius, Trinity dan Nagaswara.
CEO Ohdio, Yoga Nandiwardhana mengatakan, “Konsep web music streaming memang bukan sesuatu yang baru di Indonesia sekalipun, tapi kami ingin mengedepankan kemudahan untuk search dan share lagu, karena kami ingin memberdayakan satu sifat pendengar musik di Indonesia – bahwa mendengarkan musik adalah sebuah kegiatan sosial juga, bukan hanya kegiatan pribadi.“
Layanan Ohdio bisa diakses melalui peramban web modern di perangkat desktop yang umum digunakan, namun mereka belum memiliki rencana untuk membuka akses bagi perangkan bergerak dalam waktu dekat meski potensinya sangat besar. Ditanya tentang kejanggalan ini, Cheerleader Ohdio (iya itu memang jabatannya) Ario Tamat mengatakan bahwa, “pada akhirnya kami akan menuju ke arah tersebut tetapi tidak dalam waktu dekat, karena semua orang di Indonesia mencoba untuk menjalankan strategi mobile, tetapi tidak ada yang melakukannya untuk web.”
Pernyataan terebut cukup aneh karena layanan seperti Melon dari Telkom serta Speedy menawarkan layanan langganan dan unduhan musik bagi pengguna desktop. Sebagai informasi tambahan, baik Ario maupun Yoga adalah veteran di dunia industri mobile, sehingga orang akan berpikir bahwa mereka akan menjalankan strategi mobile sejak awal. Meski demikian Ario mengatakan bahwa saat ini beberapa layanan musik menawarkan terlalu banyak hal tanpa benar-benar memecahkan masalah.
Memonetisasi mobile adalah satu hal yang masih sulit dipecahkan oleh banyak perusahaan, terutama startup, jadi mungkin dengan strategi ini Ohdio ingin menjamin aliran pemasukan yang jelas yang dapat berjalan di web dan mobile tanpa bergantung kepada medium tertentu sebelum masuk ke dunia mobile. Lagi pula, dengan memiliki pengalaman yang dalam di industri mobile mereka memiliki pengetahuan yang cukup untuk mendapatkan gambaran tentang reaksi publik terhadap layanan ini.
Walaupun layanan Ohdio akan tersedia secara gratis, mereka juga akan menawarkan layanan premium yang menghapus beberapa batasan seperti jumlah playlist yang bisa diciptakan serta durasi yang diberikan kepada pengguna Ohio untuk mendengarkan musik dalam satu hari. Ohdio juga akan menawarkan sponsorship serta iklan untuk mendukung layanan mereka.
Karena Ohdio bukan sebuah toko musik, atau setidaknya tidak akan dimulai sebagai toko musik, mereka tidak memiliki rencna untuk menyediakan layanan unduhan musik bagi pelangganya, namun, perusahaan ini melihat kemungkinan untuk menawarkan fasilitas unduhan tersebut melalui pihak ketiga, meski rincian tentang hal ini belum tersedia.
Give me O, Give me H , give me D hahaha, congrats and good luck 🙂