Di tengah gonjang-ganjing industri musik di Indonesia berkaitan dengan kepastian kelangsungan bisnis RBT, situs streaming Deezer yang berasal dari Perancis akan memperluas jangkauannya ke 100 negara dalam waktu dekat, termasuk di antaranya Indonesia. Seperti dikutip dari Reuters, Pimpinan Deezer, Axel Dauchez, memilih untuk menghindari pasar USA (termasuk menghindari persaingan dengan Pandora dan Spotify) dan mencari pasar di negara lain. Sebelumnya kami telah beritakan bahwa Spotify bakal masuki pasar Asia, meskipun belum bisa dikonfirmasi apakah Indonesia bakal termasuk di dalamnya.
Dalam kerjasamanya, Deezer akan ber-partner dengan operator telekomunikasi lokal. Deezer memiliki layanan di berbagai platform, baik di komputer maupun di ponsel, tapi nampaknya untuk ekspansi global ini Deezer akan memilih fokus dengan platform mobile. Untuk mobile sendiri, Deezer telah tersedia di hampir semua platform, termasuk iOS, Android, BlackBerry, Nokia, dan Windows Phone.
Saat ini Deezer memiliki fitur premium di Perancis dan UK. Secara statistik Deezer memiliki koleksi 13 juta lagu yang bisa di-stream dan diunduh. Selain itu Deezer juga memiliki 20 juta pengguna — dengan 1.4 juta penggunanya di antaranya adalah member berbayar — dan telah menghasilkan pendapatan 50 juta Euro. Dalam bentuk kerjasamanya dengan Orange milik France Telecom, Deezer menawarkan akun premium bebas iklan dengan harga 10 Euro per bulan yang sudah di-bundling dengan penawaran smartphone dan koneksi broadband.
Kita tunggu apakah Deezer akan melakukan kerjasama dengan label musik lokal dan apakah peluang ini akan dimanfaatkan untuk menggairahkan lagi industri musik digital. Apakah layanan sejenis sudah siap menghadapi persaingan dari pihak asing?