Layanan on-demand Grab mengumumkan kehadiran GrabFresh, sebuah layanan online grocery, yang menggandeng HappyFresh. GrabFresh akan mulai hadir di Indonesia bulan ini, diikuti di Thailand dan Malaysia hingga akhir tahun. GrabFresh merupakan salah satu usaha Grab untuk mencapai kondisi “super app”.
Dibanding pesaing terdekatnya, Grab termasuk cukup lambat dalam mendiversifikasi layanan. Go-Jek telah memiliki Go-Mart dan Go-Shop untuk membantu konsumen membeli kebutuhan sehari-hari.
Akan tersedia lebih dari 100 ribu produk di 50 buah jaringan pasar swalayan sebagai hasil kemitraan ini.
Guilem Segarra, CEO HappyFresh, kepada CNN Indonesia mengatakan bahwa pengguna kerap menginginkan ketersediaan barang belanjaan yang sama (dalam periode yang teratur) dan ingin memperolehnya saat diperlukan. Ia berharap bisa menambahkan jumlah dan waktu pengiriman barang kebutuhan sehari-sehari bagi pengguna Grab.
HappyFresh sendiri sesungguhnya cukup solid sebagai sebuah layanan online grocery, terutama di Jakarta dan Surabaya, mengingat mereka memiliki buyer terlatih dalam memilih barang kebutuhan masyarakat. Membludaknya minat konsumen tidak diimbangi dengan peningkatan ketersediaan logistik. Kehadiran Grab sebagai mitra logistik bisa menjadi jawaban atas dua masalah ini.
“Kami percaya bahwa kami menawarkan lebih banyak layanan yang dilokalkan setiap harinya. Bakal lebih banyak pengguna dan engagement di basis pengguna kami,” ujar Anthony Tan, CEO Grab, kepada Reuters.
Selain GrabFresh, Grab juga memperkenalkan GrabPlatform untuk membuka API Grab ke pihak ketiga. Nantinya mitra Grab bisa mengakses teknologi logistik, pembayaran, messaging, dan insight konsumen.
“Apakah itu makanan, bahan sehari-hari, kita perlu memastikan bahwa semuanya didanai dengan baik, secara teknologi maupun finansial,” ungkap Anthony.