Guna mendukung perwujudan rencana pengembangan smart city di Kota Surakarta, Indosat bersama anak perusahaannya, PT StarOne Mitra Telekomunikasi (SMT), bekerja sama mengembangkan pemasaran produk dan solusi end to end Machine to Machine (M2M). Smart city saat ini menjadi tren global sebagai tuntutan masyarakat masa depan berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang kini juga mulai digelar di berbagai kota di tanah air. Sementara M2M merupakan salah satu komponen penting dalam perwujudan sebuah smart city.
Beberapa solusi M2M yang telah dimiliki Indosat di antaranya solusi e-government, e-tax, e-transportation, smart tourism, workforce management, dan smart street lightning. Pemkot Surakarta menyambut baik usulan Indosat tersebut, dan untuk tahap awal akan ditindaklanjuti dengan implementasi solusi e-tax. Solusi e-tax digarap lebih dahulu dengan harapan agar pendapatan retribusi pajak daerah dari pelaku usaha yang wajib dapat lebih transparan dan tepat termonitor setiap waktu sehingga pada akhirnya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat oleh Pemkot Surakarta.
“Indosat siap untuk mendukung terwujudnya smart city di Surakarta dengan portfolio layanan M2M mulai dari koneksi sampai solusi end to end yang tepat guna meliputi perangkat dan berbagai aplikasi,” ujar Division Head M2M Solution Indosat, Hendra Sumiarsa.
Rencana pembangunan perkotaan yang disusun pemerintah dalam kerangka Sistem Perkotaan Nasional (SPN), salah satunya bertujuan meningkatkan peran dan fungsi sekaligus manajemen pembangunan berskala global yang sasarannya adalah meningkatkan pelayanan masyarakat, daya saing, dan kontribusi ekonomi. Selanjutnya pembangunan perkotaan diarahkan menuju kota yang layak (decent), hijau (greener), dan pintar (smarter).
Dukungan platform M2M dalam smart city ialah berupa penyediaan solusi terintegrasi yang akan membantu menata koneksi dan layanannya, serta untuk mengontrol ratusan atau ribuan perangkat/mesin yang ada. Indosat tidak hanya menyediakan solusi connectivity ke perangkat/mesin. Operator dapat mengontrol penuh seluruh aktifitas instalasi, operasi, pemeliharaan, terminasi, dan pelaporan.
Riset Machina Research menyebutkan bahwa potensi pasar M2M di Indonesia tahun 2014 mencapai 4,7 juta yang melalui konektivitas seluler dan diperkirakan akan menjadi 20,9 juta di tahun 2020. Tak heran jika saat ini para operator seluler berlomba-lomba berinovasi di layanan tersebut.
Jika Indosat terlihat lebih fokus di sektor publik, berbeda dengan solusi M2M yang diusung Telkomsel. November lalu Telkomsel juga merilis perluasan produk M2M dengan menawarkan solusi otomasi untuk sektor bisnis di bidang keuangan, otomotif, dan utilitas yang dikombinasikan dengan perangkat seluler.