Awal minggu ini sempat diberitakan bahwa Zomato, sebagai startup asal India yang menyediakan layanan informasi restoran serta layanan jasa antar, mengklaim telah mencapai Break Event Point (BEP) dan diperkirakan mulai membukukan profit di pertengahan tahun 2016 ini di beberapa negara, seperti India, Uni Emirat Arab dan Indonesia.
Menanggapi pemberitaan tersebut Country Manager Zomato Indonesia Karthik Shetty mengungkapkan bahwa keberhasilan tersebut sebagian besar didapatkan dari hasil penjualan banner serta iklan restoran. Saat ini Karthik mencatat sudah ada sekitar 600 restoran di Jakarta yang melakukan promosi dengan fitur-fitur yang ditawarkan oleh Zomato.
“Indonesia merupakan pasar kuliner terbesar di Asia Tenggara. Setiap harinya bisa dipastikan banyak bermunculan restoran baru yang melakukan promosi melalui Zomato. Jakarta merupakan kota terbesar yang memberikan kontribusi iklan,” kata Karthik.
Ditambahkan juga oleh Karthik kesuksesan secara global yang diraih sepenuhnya merupakan upaya yang telah dilakukan oleh tim penjualan untuk meningkatkan penjualan. Dalam 4 bulan terakhir keuntungan yang diraih melalui iklan restoran di situs dan aplikasi mobile telah meningkat hingga dua kali lipat.
“Beberapa bulan terakhir merupakan waktu yang paling sulit bagi tim Zomato, namun pada akhirnya kami kembali kepada rencana awal dan terus memfokuskan diri yaitu untuk menambah pendapatan,” kata Karthik.
Menanggapi tentang adanya rencana Baidu untuk melakukan investasi pada bulan April mendatang kepada Zomato, Karthik mengungkapkan saat ini sudah banyak perusahaan besar, VC hingga investor yang ingin berinvestasi di Zomato. Namun demikian Karthik enggan untuk menjelaskan seperti apa bentuk investasi tersebut dan kapan secara resmi akan diluncurkan.
“Masih terlalu dini bagi kami untuk mengungkapkan rencana dari Baidu yang kemungkinan besar tertarik untuk berinvestasi di Zomato,” kata Karthik.
Tahun 2016 ini Zomato akan terus memfokuskan kepada penjualan, pemasaran dan terus melalukan inovasi. Bagi Zomato menjadi penting untuk bisa menyelarasakan semua hal tersebut untuk membangun Zomato lebih besar dan tetap eksis.
“Pendapatan membantu kami untuk bisa terus tumbuh dan mewujudkan rencana kedepannya, semakin besar dan lama startup berjalan tentunya semakin besar tantangan dan tuntutan yang ada, untuk itu menjadi hal yang penting bagi kami untuk bisa mendapatkan profit namun tetap menjalankan kultur startup dengan menciptakan inovasi terkini,” tuntas Karthik.