Dark
Light

Laporan Smaato Ungkap Tren Periklanan Mobile Saat Ini

2 mins read
April 25, 2014

Platform penyedia layanan distribusi mobile advertising, Smaato, hari Kamis (24/4) merilis laporan terbaru mengenai tren global mobile advertising Real Time Bidding (RTB) dalam kurun waktu kuartal pertama 2014. Laporan terbaru yang dirilisnya tersebut menunjukkan pertumbuhan mobile RTB yang meningkat di sejumlah negara termasuk pasar Indonesia. Di mana posisi Indonesia dalam laporan ini?

Sebelum membahasnya lebih lanjut, bagi yang belum familiar, RTB merupakan suatu bentuk metode periklanan di mana pihak pengiklan menawarkan iklan kepada publisher agar materi iklan (banner, dll…) yang telah dirancang dapat tertampil pada suatu media digital entah itu website, aplikasi, dan sebagainya yang langsung tertuju pada target konsumen sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan oleh pengiklan.

Kembali dalam laporan Smaato, laporan yang diberi judul “Global Mobile RTB Insights Report for Q1 2014” ini menjabarkan sejumlah perilaku dan laporan pertumbuhan dari arus pengiklan yang menerapkan metode RTB yang terdapat di sejumlah pasar di dunia. Dalam laporannya Smaato memiliki beberapa poin penting yang dapat menggambarkan tren global mobile advertising saat ini.

Banyak publisher dan pengiklan yang kini memanfaatkan program pembelian di perangkat mobile

Diketahui, pembelanjaan pengiklan yang menerapkan metode RTB bertumbuh cukup signifikan di tahun 2014. Hal tersebut menunjukkan para pengiklan saat ini memberi perhatian yang lebih mendalam perihal program pembelian di perangkat mobile. Smaato mencatat, performa RTB yang diagregasi lewat platform bursa iklan yang dimilikinya menorehkan angka pertumbuhan yang melonjak jauh di Q1 2014 yakni mencapai 459% jauh melampaui pada Q1 2013.

Mobile RTB “mendadak” populer di wilayah Asia Pasifik

Walau nilai pembelanjaan mobile RTB masih didominasi oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Italia. Menurut platform bursa iklan Smaato, pasar Asia Pasifik di tahun 2014 tak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, beberapa negara di kawasan Asia Pasifik tercatat memiliki persentase pengadopsian mobile RTB yang signifikan, dan menariknya seperti yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini, Indonesia termasuk di dalamnya dengan menduduki peringkat ketiga dari lima teratas, posisi Indonesia dalam pengadopsian mobile RTB terlihat bahkan dapat mengungguli Jepang.

Pangsa pasar platform Windows Phone dalam mobile ad RTB menanjak di tahun 2014

Di tahun ini, Smatoo mencatat pertumbuhan yang signifikan dari platform Windows Phone perihal pengadopsian mobile ad RTB yang merangsek naik hingga 75% dibandingkan dengan Q3 2013. Untuk pasar global, Windows Phone menyumbang sekitar 15% pangsa pasar mobile ad RTB dengan pemimpin pasar tentu masih dipegang oleh platform iOS sebanyak 23% dan Android sebanyak 34%. Wilayah Asia Pasifik kembali menoreh perhatian, Smatoo mencatat pangsa pasar Windows Phone dalam RTB meningkat hingga 506% jika dibandingkan pada Q3 2013.

Industri hiburan dan teknologi menjadi industri terfavorit bagi pengiklan dalam mobile ad RTB

Smaato mengungkapkan, industri hiburan dan media memberi sumbangsih yang terbesar dalam pembelanjaan RTB bagi pengiklan dengan menyerap pangsa pasar hingga 37%, diikuti dengan industri teknologi dan telekomunikasi sebanyak 24%, dan industri keuangan sebesar 11%. Hal ini tentu memberikan kesimpulan singkat bahwa bisnis konten memiliki potensi pasar yang menarik secara global.

Dalam laporan tren mobile ad terbarunya ini, Ragnar Kruse selaku CEO Smaato mengatakan, melalui laporan “Global Mobile RTB Insights Report for Q1 2014”, dapat dimanfaatkan oleh pengiklan maupun publisher untuk melakukan strategi monetisasi yang lebih matang di tahun 2014. “Melalui laporan unik kami tentang mobile ad RTB akan memberikan wawasan analitis yang lebih jauh ke dalam pasar iklan mobile bagi para mobile publisher, pengembang aplikasi, dan juga pengiklan agar dapat mengatur strategi monetisasi mobile mereka di tahun 2014,” kata Ragnar dalam siaran pers yang kami terima.

[ilustrasi foto: Shutterstock | tabel: Smaato]

Previous Story

Adira Insurance Tawarkan Klaim Asuransi Dari Smartphone Melalui Aplikasi Autocillin

Next Story

OnePlus One, Smartphone Berspesifikasi Canggih Dengan Harga Miring

Latest from Blog

Don't Miss

GoScreen

Lewat Akuisisinya Terhadap Promogo, Gojek Luncurkan Layanan Iklan GoScreen

Setelah diakuisisi tahun 2018 lalu oleh Gojek, startup pemasang iklan
Dian Gemiano

Ketum IDA, Dian Gemiano Berbicara tentang Lanskap, Disrupsi, dan Masa Depan Industri Media Digital

Senin (07/9) lalu, Indonesia Digital Association (IDA) mengadakan proses pemilihan