Dark
Light

Laporan OpenSignal: Kecepatan 4G Belum Konsisten

1 min read
February 25, 2019
Kecepatan 4G
Menurut OpenSignal jaringan 4G belum konsisten 5G jadi solusi

OpenSignal sebuah perusahaan yang bergerak di bidang analisis pengalaman pengguna mobile mengeluarkan sebuah laporan mengenai jaringan 4G. Laporan tersebut menyoroti kinerja jaringan 4G yang dirasa masih kurang konsisiten dan membahas bagaimana jaringan 5G bisa menjadi solusi.

Dari 77 negara yang diteliti, kecepatan unduhan berkisar antara 31,2 Mbps dan 5,8 Mbps. Dengan waktu terbaik/tercepat ketika jam malam. Kemacetan jaringan 4G yang sedang berlangsung ini membuat kebutuhan untuk jaringan 5G semakin disoroti.

Indonesia, termasuk dalam urutan terbawah dalam rata-rata kecepatan internet yang dihasilkan melalui jaringan 4G. Di jam-jam padat (18.00 – 21.00), kecepatan internet 4G di Indonesia berada di angka 5,7 Mbps. Sedangkan di jam-jam cepat (00.00 – 04.00) kecepatan Indonesia berada di angka 18,5 Mbps.

Dalam laporan OpenSignal Angka ini hanya unggul dari Thailand dengan kecepatan di jam-jam padat 6 Mbps dan di jam-jam paling cepat di angka 11, 7 Mbps; India dengan kecepatan di jam-jam padat 3,7 Mbps dan di jam-jam paling cepat berada di angka 14, 6 Mbps; dan Aljazair dengan kecepatan di jam-jam padat 2,6 Mbps dan di jam-jam paling cepat berada di angka 16,4 Mbps.

Grafik OpenSignal

Sementara untuk tiga teratas diisi Korea Selatan, Singapura, dan Norwegia, yang rasio di jam padat dan jam-jam paling cepat berkisar di angka 40 Mbps dan 54 Mbps.

OpenSignal menyoroti fenomena perbedaan kecepatan antara jam sibuk/padat dengan jam-jam lengang. Bahkan untuk dua negara tercepat sekalipun, Korea Selatan dan Singapura, terjadi penurunan kecepatan hingga 13 Mbps. Indikasi bahwa kecepatan jaringan mobile 4G masih belum konsisten dan bergantung pada kapasistas jaringan. Masalah ini yang diharapkan bisa diselesaikan oleh jaringan 5G.

Pemanfaatan jaringan 5G tidak hanya diharapkan mampu memberikan kecepatan yang lebih dibanding 4G, tetapi juga landasan yang kuat untuk kapasitas dan menyelesaikan masalah konsistensi jaringan 4G yang ditemui.

OpenSignal juga menggarisbawahi bahwa kecepatan yang tidak konsisten pada jaringan 4G akan berdampak pada inovasi aplikasi yang akan datang, seperti augmented reality dan semacamnya.

Jaringan 5G juga disebut akan mampu meningkatkan kemampuan jaringan untuk mendukung lebih banyak pengguna dan data simultan (streaming) dengan kecepatan tinggi. Seperti penggunaan streaming dengan kualitas high-definition.

Christiano Amon – Presiden of Qualcomm memaparkan perangkat 5G pertama OPPO
Previous Story

OPPO Perkenalkan Smartphone 5G Pertamanya dan Teknologi 10X Lossless Zoom

Pesan Bahan Makanan di Jambi
Next Story

Aplikasi Kribo Layani Pemesanan dan Pengiriman Bahan Makanan di Kota Jambi

Latest from Blog

Don't Miss

Memaksimalkan S Pen Samsung Galaxy S23 Ultra

Mengambil Keindahan Alam Asia Tengah Lewat Samsung Galaxy S23 Ultra 5G

Pencarian destinasi wisata yang unik seringkali membawa kita pada Asia

Infinix Zero 30 dan 30 5G Resmi Hadir di Indonesia

Infinix kembali mengadakan acara terakhir mereka di tahun 2023 ini