Aplikasi mobile menjadi salah satu komoditas bisnis digital yang cukup berpengaruh. Beberapa startup di Indonesia telah membuktikan, mereka menjalankan model bisnis dari aplikasi yang didistribusikan melalui marketplace. Implikasinya persaingan di bisnis tersebut tidak memiliki sekat, aplikasi lokal mau tidak mau harus selalu berhadapan dengan aplikasi luar.
Namun demikian kenyataannya tidak serta-merta aplikasi dari luar selalu mendominasi, ada beberapa varian aplikasi lokal yang lebih unggul. Untuk mendapatkan pembaruan data soal aplikasi tersebut, DailySocial bekerja sama dengan JakPat mengadakan sebuah survei kepada 1959 pengguna ponsel dari berbagai penjuru wilayah di Indonesia. Survei tersebut difokuskan untuk menangkap preferensi pemilihan aplikasi di perangkat yang sehari-hari mereka gunakan.
Dari data yang berhasil dihimpun, ada beberapa temuan menarik, di antaranya:
- Di beberapa kategori aplikasi, buatan pengembang lokal jauh lebih unggul, misalnya di kategori transportasi, layanan tiket, atau aplikasi bacaan.
- Aplikasi lokal paling populer menurut responden adalah GO-JEK (30,96%) dan aplikasi luar yang paling populer WhatsApp (36,46%).
- Salah satu alasan mengapa memilih aplikasi lokal adalah karena konsumen terpengaruh dengan jargon seperti “karya anak bangsa”.
- Sebagian besar responden (77,23%) berkenan menggunakan aplikasi versi lokal jika ditemukan aplikasi dengan fungsionalitas sesuai yang digunakan sehari-hari.
Selain empat poin di atas, masih banyak temuan lain yang dirangkum dalam hasil survei. Termasuk di dalamnya alasan yang sering dikeluhkan pada saat menggunakan aplikasi lokal, medium apa yang digunakan untuk mendapatkan informasi aplikasi lokal, serta pendapat jika pemerintah mewajibkan menggunakan aplikasi lokal. Selengkapnya silakan unduh laporan DailySocial secara gratis “Local App Preference Survey 2018”.