Dark
Light

Langkah-langkah Memulai “Email Marketing”

1 min read
July 3, 2018
Begini cara memulai strategi email marketing / Pixabay
Begini cara memulai strategi email marketing / Pixabay

Tahun 2016, Indonesia memiliki lebih dari 130 juta pengguna email. Sehingga, email menjadi area pemasaran yang tidak boleh terlewat. Akan tetapi, ternyata masih terdapat beberapa pebisnis yang belum tahu bagaimana cara memulai email marketing.

Pada artikel kali ini kami menyajikan langkah-langkah memulai email marketing untuk memastikan setiap campaign yang dilakukan menjadi sukses.

1. Memilih email marketing tools yang tepat

Dalam memulai email marketing, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih dan berlangganan email marketing tools. Melakukan hal ini akan memastikan Anda tidak perlu lagi mengirim email satu persatu, namun mengirim banyak email sekaligus. Tidak hanya itu, kebanyakan email marketing tools menawarkan fitur lain, seperti template, manajemen kontak, hingga fitur tracking email.

2. Mengumpulkan daftar kontak

Setelah memilih email marketing tools, yang selanjutnya perlu dilakukan mengumpulkan kontak yang akan dikirimi email. Banyak sekali cara untuk mengumpulkan kontak, yang dapat dibaca di sini. Mengumpulkan kontak memang tidak bisa dilakukan secara instan, semisal dengan cara membeli daftar email.

Kami sangat tidak menyarankan untuk melakukan pembelian daftar email, karena para penerima email akan merasa memberikan tidak pernah memberikan emailnya dan bisa jadi email yang dikirimkan justru ditandai sebagai spam oleh mereka. Lebih baik mengirim email dengan jumlah kontak yang sedikit daripada kepada orang-orang yang bahkan tidak mengetahui bisnis Anda.

3. Mendesain email semenarik mungkin

Buat desain email semenarik mungkin. Manfaatkan template email yang telah disediakan oleh email marketing tools. Salah satu keuntungan dari menggunakan MailTarget yaitu setiap desain yang telah dibuat dapat tersimpan dalam Template Manager dan siap untuk diduplikasi kapanpun.

4. Menulis konten email

Tujuan utama email adalah agar subscriber memahami informasi yang dikehendaki. Tapi, membuat konten yang persuasif tidak dapat dilakukan dengan sekali mencoba. Diperlukan proses latihan untuk membuat konten email menjadi lebih persuasif.

Untuk memudahkan, Anda dapat membagi email ke dalam 3 bagian penting:

  • Headline (apa yang Anda tawarkan)
  • Isi email (keterangan bagaimana ‘headline’ dapat membantu pembaca)
  • Call to action (beritahu apa yang selanjutnya harus dilanjutkan pembaca)

Tidak hanya konten email, luangkan juga waktu untuk membuat subjek email. Sebagai tips tambahan, buat subyek email sesingkat mungkin, tidak lebih dari 40 karakter.

5. Mengetes pengiriman email

Jika sudah memiliki email yang siap dikirim (dengan desain dan konten menarik), tes email sebelum mengirimnya ke seluruh subscriber. Tujuannya adalah untuk mengecek apakah masih ada kesalahan atau kekurangan di dalam email yang telah dibuat. Ini juga untuk melihat apakah email yang dikirimkan akan masuk spam atau tidak. Jika semua sudah sempurna, lanjut ke langkah berikutnya.

6. Mengirim email

Satu hal yang perlu diperhatikan dalam mengirimkan email adalah timing. Lakukan research terlebih dahulu untuk menentukan kapan waktu terbaik mengirim email. Selain research, Anda perlu melakukan trial and error untuk menentukan waktu pengiriman email yang sesuai dengan pelanggan Anda. Setelah mendapatkan waktu yang tepat, pastikan untuk selalu konsisten ketika mengirim email.


Disclosure: Artikel tamu ini adalah hasil kerja sama dengan layanan email marketing dan marketing automation MailTarget

Previous Story

[App Review] Bosan dan Stress Sirna dengan WeSing, Aplikasi Karaoke untuk Smartphone

Next Story

Fitur Baru Google Calendar Bantu Anda Mengatur Waktu Bekerja dan Pribadi

Latest from Blog

Don't Miss

Web3 penulis

Kepenulisan dan Penulis dalam Blockchain

Nawala dan portal informasi tertulis kian menjadi sarana distribusi informasi

Iklan di Game: Hasil Evolusi Industri yang Perlu Dicaci atau Dihargai?

Masing-masing generasi konsumen punya ekspektasi yang berbeda pada brands. Karena