Mobile Is The King! Itulah gambaran yang saya dapatkan ketika mengikuti brunch session dengan Managing Director Mobile Marketing Association Asia Pasifik Rohit Dadwal di Branche Jakarta (02/10). MMA dengan visi dan misinya berusaha untuk mengedukasi para pelaku industri periklanan untuk merubah mindset agar mulai bergerak ke dunia mobile.
Kampanye pemasaran saat ini masih banyak didominasi oleh media konvensional seperti TVC, radio, cetak dan lainnya. Segmen mobile sendiri hanya memiliki 1% peluang di setiap kampanye pemasaran yang kerap dilakukan.
Di Indonesia, kampanye pemasaran yang dilakukan oleh Go-Jek dan Uber dengan mengedepankan mobile only menunjukan bahwa saat ini sudah tidak lagi diperlukan media desktop yang biasanya lebih banyak menghabiskan biaya kampanye pemasaran daripada kampanye pemasaran melalui mobile.
“Saat ini penetrasi mobile jauh lebih cepat perkembangannya dari media lainnya. Di Indonesia sendiri contohnya penetrasi penggunaan PC (desktop) hanya berjumlah 15%, sementara penetrasi mobile jumlahnya berkisar lebih dari 100%,” kata Rohit.
Dari hasil studi yang dilakukan oleh MMA untuk AT&T, yaitu Smart Mobile Cross Marketing Effectiveness Research Insight Report Case (SMoX), disebutkan dari 92% dana yang dikeluarkan untuk kampanye pemasaran, televisi memiliki share yang paling besar. Kampanye pemasaran dengan mobile yang hanya 1% dari dana kampanye pemasaran, tetapi memiliki jumlah impact berlipat daripada televisi. Idealnya dana yang dikeluarkan untuk kampanye pemasaran mobile harus mencapai 16%.
Hasil studi SMoX juga menunjukkan penambahan jumlah pendapatan bisa dihasilkan jika menggunakan kampanye pemasaran dengan perangkat mobile didukung oleh kreativitas dan membidik kelompok tertentu. Kampanye pemasaran dengan mobile juga terbukti lebih efektif meningkatkan awareness sesuai dengan target dari kampanye pemasaran. Karena alasan itulah advertiser dan marketer harus mulai merubah strategi bisnisnya dengan menggunakan outreach program.
Sebagai seorang praktisi berpengalaman lebih dari 18 tahun di bidang Internet, digital, dan ranah mobile, Rohit bersama MMA mencoba menjalankan peran penting dalam perkembangan MMA, yaitu menjalin hubungan dengan pelaku industri terdepan dan para pemangku kebijakan. MMA adalah organisasi nirlaba global yang beranggotakan 800 perusahaan dari 50 negara di dunia dan memiliki komitmen untuk berkolaborasi untuk mengembangkan dan mengadvokasi penggunaan pemasaran mobile secara global.
Penghargaan Smarties Indonesia
Penghargaan Smarties dikenal sebagai satu-satunya penghargaan mobile marketing yang mengapreasiasi kampanye yang dilakukan dalam ranah mobile marketing. Tingginya minat dari pasar Indonesia untuk mengeksplorasi dan juga melakukan terobosan inovasi penggunaan perangkat mobile merupakan salah satu ide awal diadakannya Penghargaan Smarties pertama di Indonesia.
Acara penghargaan tersebut merupakan rangkaian acara MMA Forum yang akan digelar 15 Oktober nanti di Ritz Carlton Jakarta. Mengusung tema Acquiring, Reaching, and Engaging the Right Consumer with Mobile, ajang ini akan menghadirkan sosok penting dari agensi dan brand ternama.
“Kami mencoba untuk menjangkau para marketers, agency providers, publisher, dan industri terkait yang merupakan komponen inti untuk perkembangan mobile advertising,” kata Rohit.