Layanan marketplace properti besutan Rocket Internet, Lamudi Indonesia, dikabarkan secara diam-diam telah mengakuisisi layanan lokal yang bermain di segmen yang sama PropertyKita. Jika informasi ini benar terjadi, tampaknya bakal jadi akuisisi pertama yang dilakukan oleh perusahaaan besutan Rocket Internet di Indonesia.
Lamudi didirikan di Berlin oleh Kian Moini dan Paul Philipp Herman dan memiliki fokus di pasar negara-negara berkembang seperti Indonesia. Lamudi sendiri secara global telah hadir di 33 negara berkembang, termasuk Indonesia. Mereka memasuki pasar Indonesia pada tahun lalu, tepatnya pada tanggal 24 April. Seperti halnya perusahaan milik Rocket Internet lainnya, ambisi mereka saat itu adalah untuk menjadi nomor satu di segmen ini di Indonesia.
Di bawah kepemimpinan Steven Ghoos, Lamudi Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik dan telah memiliki lebih dari 210 ribu listing properti dari 246 kota di Indonesia. Dari sisi produk, Lamudi Indonesia telah memiliki aplikasi mobile untuk Android dan iOS serta majalah triwulan Property Now yang dapat diperoleh melalui SCOOP, Google Books, atau coffee shop.
Lamudi Indonesia juga telah membuka kantor perwakilan di empat area besar Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Pulau Bali, dan Surabaya, dan telah memiliki lebih dari 50 pegawai.
PropertyKita sendiri sepak terjangnya seolah tenggelam di tengah keramaian persaingan di segmen jual beli properti online ini di Indonesia. Sejak peluncurannya yang dibarengi dengan kompetisi menulis di blog dengan tema “Rumahku, Impianku”, tak banyak kabar yang terdengar dari mereka.
Indikasi awal akuisisi PropertyKita oleh Lamudi Indonesia terlihat dari halaman “Tentang Kami” PropertyKita yang dialihkan ke halaman “Tentang Kami” Lamudi Indonesia.
Kami akan perbarui informasi ini dengan konfirmasi dari pihak Lamudi Indonesia.