Layanan iklan baris perumahan Lamudi yang didukung oleh Rocket Internet akhirnya memasuki pasar Indonesia. Setelah sempat didahului pembukaan di Filipina dan Myanmar, kini konsumen Indonesia sudah bisa mencoba peruntungannya dengan memasukkan properti yang ingin disewakan atau dijual melalui Lamudi. Saat ini Lamudi yang didirikan telah beroperasi di 20 negara di dunia dan berkonsentrasi di negara-negara berkembang di Afrika, Amerika Selatan, dan Asia.
Karena sifatnya seperti iklan baris, Lamudi cenderung berkompetisi langsung dengan model sejenis yang lebih luas, seperti Tokobagus dan Berniaga. Akun Lamudi tidak membedakan antara pemilik properti dan agen, sesuatu yang biasanya dilakukan oleh layanan khusus penawaran properti seperti Rumah ataupun Rumah 123. Meskipun demikian jika ditawarkan oleh agen di setiap item selalu dicantumkan logo agen yang bersangkutan. Tidak ada biaya yang dikenakan untuk menjadi anggota Lamudi.
Sebagai layanan baru, perkembangan jumlah properti yang terdaftar di Lamudi sangat bergantung pada user generated content. Lamudi tidak membatasi area yang bisa didaftarkan. Untuk menghubungi pemilik properti, konsumen tinggal menelepon atau mengirimkan email langsung. Tidak ada batasan komunikasi yang diterapkan Lamudi dan mereka memberikan kemudahan untuk mengirimkan pesan melalui platform yang telah mereka siapkan. Model bisnis yang bakal diterapkan oleh Lamudi nantinya berupa iklan ataupun featured product.
Untuk berkomunikasi tentang kegiatan Lamudi, perusahaan telah memberikan halaman khusus untuk layanan pelanggan, yang berisi no telepon, alamat email, dan alamat kantor Lamudi Indonesia. Mereka juga menyediakan akun Twitter dan Facebook khusus untuk Lamudi Indonesia.
Lamudi menyebutkan telah memiliki total properti terdaftar sebanyak 100 ribu buah secara global dengan total pengunjung menjadi satu juta per bulannya berdasarkan data bulan Februari 2014 ini. Pasar terbesar Lamudi masih berada di kawasan Afrika dan tahun ini Lamudi berharap bisa menjaring lebih banyak konsumen dengan ekspansinya di benua Asia. Berbarengan dengan pembukaan pasar di Indonesia, Lamudi juga membuka pasarnya di Peru, Ethiopia, dan Zambia.