Upaya Microsoft untuk memboyong divisi Nokia sepertinya tak semudah yang dibayangkan, kendati mendapat restu dari otoritas dagang Department of Justice (DOJ) dan Federal Trade Commission (FTC) Amerika Serikat namun sejumlah pihak secara terbuka menyatakan keberatannya, bahkan Korea Electronics Association (KEA) lebih serius dengan mengajukan petisi protes ke FTC.
Sejak pertama kali rumor pembelian Nokia oleh Microsoft merebak, sejumlah kontroversi bermunculan. Sebagian orang berpendapat bahwa apa yang dilakukan oleh Microsoft merupakan keputusan brilian namun sebagian lainnya merasa khawatir atas apa yang disepakati oleh keduanya dapat berdampak buruk bagi perusahaan lain.
Info Menarik: Update Aplikasi WhatsApp untuk Android Sediakan Fitur Untuk Bayar Biaya Langganan Teman
Asosiasi elektronik korea atau Korea Electronics Association (KEA) merupakan salah satu pihak yang merasa khawatir dengan dampak yang ditimbulkan oleh kesepakatan antara Nokia dan Microsoft. Tak ingin hal buruk terjadi, KEA mengajukan petisi ke FTC pada tanggal 7 Maret lalu.
Salah satu kekhawatiran terbesar KEA adalah timbulnya praktek bisnis yang tak adil yang kemungkinan dapat dilakukan oleh Microsoft apabila transaksi itu benar-benar terjadi.
Menurut pandangan KEA, Nokia akan terlalu berkuasa atas paten yang dimiliki karena tidak lagi melakukan cross-license dengan pabrikan lain setelah tidak lagi membuat ponsel. KEA Khawatir akan muncul tuntutan atau permintaan royalti paten tanpa adanya batasan.
KEA merupakan asosiasi perusahaan elektronik yang menjadi tempat bernaung bagi sejumlah perusahaan elektronik seperti Korea Software Industry Association, Korea Semiconductor Industry Association, dan Korea Battery Industry Association.
Info Menarik: Cara Membuat Video Slideshow dengan Animoto
Ini adalah tuntutan pembatalan kedua setelah sebelumnya kementrian perdagangan Cina mengadakan semacam pertemuan bersama sejumlah perusahaan lokal terkait pembelian Nokia oleh Microsoft. Dalam pertemuan tersebut produsen lokal meminta kementrian perdagangan untuk memberlakukan lisensi fee yang tinggi terhadap Microsoft jika pembelian Nokia terlaksana.
Tak hanya menuai protes dari perusahaan lokal, tahun lalu ratusan karyawan di Cina berkumpul di pabrik Nokia dan memprotes rencana penjualan tersebut.
Hingga berita ini dipublikasikan belum ada tanggapan dari FTC, namun apabila otoritas dagang tersebut merespon petisi yang diajukan bukan tidak mungkin proses pembelian ini tidak akan selancar yang diharapkan.
Sumber berita GSMarena, Thewincentral dan gambar header Deal via Shutterstock.