Dark
Light

Cerita Kulina Usai Mengikuti Google Launchpad Accelerator Batch Kelima

1 min read
March 8, 2018
Andy Fajar Handika dan Casper Sermsuksan (Kulina), Erica Hanson (Google), Yohan Totting (perwakilan mentor) / Google
Andy Fajar Handika dan Casper Sermsuksan (Kulina), Erica Hanson (Google), Yohan Totting (perwakilan mentor) / Google

Sebagai satu-satunya startup yang mengikuti program Google Launchpad Accelerator batch kelima, CEO Kulina Andy Fajar Handika menjabarkan pengalaman dan rencananya usai merasakan langsung inkubasi di kantor Google San Fransisco akhir tahun 2017 lalu kepada media (06/03).

Head of Communications Google Indonesia Jason Tedjasukmana mengungkapkan, salah satu alasan hanya Kulina yang dikirim untuk mengikuti program akselerasi Google adalah semakin banyaknya jumlah negara yang mengikuti program ini.

“Waktu awal hanya tiga negara yang mengikuti Google Launchpad Accelerator, namun di batch kelima ini kami mencatat ada sekitar 24 negara yang mengikuti. Melihat kondisi tersebut Google Indonesia pun harus menyesuaikan perubahan ini.”

Kegiatan Google Launchpad Accelerator merupakan program rutin yang digelar Google. Selain fokus kepada pengembangan teknologi startup, program ini juga fokus kepada skalabilitas dan tahapan scale-up yang relevan untuk masing-masing startup dan ditujukan bagi emerging market.

“Bukan hanya sesi mentoring, kami juga diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman dengan startup dari negara lain. Secara keseluruhan program ini memberikan motivasi baru bagi Kulina untuk menjalankan bisnis yang relevan ke depannya,” kata Andy.

Bertemu Eric Schmidt

Kulina berfoto di depan Markas Google dalam Program Class 5 Launchpad Accelerator
Kulina berfoto di depan Markas Google dalam Program Class 5 Launchpad Accelerator

Salah satu keuntungan menjadi partisipan kegiatan akselerasi Google adalah kesempatan bertemu secara langsung dengan para pakar dan tokoh terkemuka raksasa teknologi ini. Salah satunya adalah dengan Eric Schmidt, mantan CEO Google yang rencananya akan mundur dari jabatan sebagai Chairman Alphabet (induk perusahaan Google) tahun ini.

Meskipun tidak dijadwalkan sebelumnya, sesi diskusi dan mentoring yang menjadi rutinitas kegiatan menjadi lebih istimewa ketika Eric memutuskan bertemu langsung dengan para penggiat startup dari berbagai negara ini.

“Banyak informasi penting yang disampaikan Eric, bukan hanya pengalaman sukses namun kegagalan yang sempat dialaminya selama bekerja di Google. Salah satunya adalah kegagalan Google+,” kata Andy.

Andy menambahkan nasihat penting yang disampaikan Eric adalah pentingnya mengelola budget perolehan pendanaan supaya tidak kehabisan uang.

Rencana Kulina pasca program

Setelah menjalankan program akselerasi dari Google, banyak pekerjaan rumah yang bakal diselesaikan Kulina, di antaranya fokus mengembangkan situs dan menunda dulu peluncuran aplikasi.

“Karena sifat pelanggan Kulina bukanlah on-demand, sehingga menjadi sulit bagi kami untuk segera meluncurkan aplikasi. Meskipun masih dalam pipeline kami, untuk aplikasi sementara waktu kami tunda dulu pengembangannya,” kata Andy.

Disinggung apakah program Google Launchpad Accelerator hanya fokus kepada integrasi berbagai produk Google di teknologi yang dimiliki Kulina, Andy mengungkapkan banyak pengetahuan penting yang dibagikan dalam program tersebut. Termasuk di dalamnya soal pengelolaan finansial, manajemen, dan hal pendukung lainnya.

“Meskipun program akselerasi namun kami memiliki kesempatan untuk bertemu langsung dengan startup unicorn dari negara lain. Menjadikan kami cukup humble dan bersemangat untuk mendengarkan cerita sukses mereka,” kata Andy.

Co-Founder dan CEO Carsome Eric Cheng / Carsome
Previous Story

Marketplace Mobil Bekas Carsome Raih Pendanaan 260 Miliar untuk Memperkuat Pertumbuhan di Indonesia dan Thailand

Review-Redmi-5-Plus
Next Story

[Review] Xiaomi Redmi 5 Plus: Tonjolkan Layar Penuh, Dapur Pacu Belum Naik Kelas

Latest from Blog

Don't Miss

Google Luncurkan Tampilan Baru untuk Asisten AI NotebookLM

Google memang terus mengejar pengembangan model AI-nya di berbagai bidang.

Google Umumkan Versi Baru untuk Model AI Veo, Imagen, dan Whisk

Perlombaan pengembangan AI generatif memang terus berlanjut, dan tidak hanya