Dark
Light

KSEI Segera Realisasikan Sistem Terpadu S-Invest yang Memudahkan Pembelian Reksadana

1 min read
October 30, 2015

Untuk mendukung industri reksadana di pasar modal Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) selaku Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) berencana untuk mengembangkan sistem pengelolaan investasi terpadu (S-Invest). Infrastruktur pendukung tersebut diantaranya berupa instruksi pembelian atau penjualan unit penyertaan reksadana melalui jaringan ATM, Internet banking dan mobile banking perbankan. Untuk merealisasikan rencana pengembangan infrastruktur pasar modal lainnya KSEI mengalokasikan Rp 200 miliar untuk belanja modal.

“Direncanakan pada 2016 akan dikembangkan fitur tambahan antara lain instruksi pembelian/penjualan unit penyertaan reksa dana melalui jaringan ATM, Internet banking dan mobile banking perbankan,” kata Margeret Tang, Direktur Utama KSEI kepada Tempo.

Diharapkan semua proses dan alur bisnis dapat berjalan lancar dan efisien, Untuk itu dukungan dari pihak terkait seperti agen, manajer investasi, bank kustodian dan perusahaan efek sebagai pengguna sistem S-Invest sangatlah diperlukan.

S-Invest sendiri merupakan bagian dari AKSes Financial Hub yang sebelumnya telah bermitra dengan sejumlah pihak perbankan sejak tahun 2013 dengan tujuan memberikan kemudahan akses secara menyeluruh kepada masyarakat yang ingin berinvestasi di pasar modal.

Sistem pengolahan investasi terpadu

Selama ini, masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di reksadana masih melakukan sendiri dengan memanfaatkan agen penjual dan manajer investasi (MI) yang pada umumnya menggunakan sistem sendiri. Untuk mengantisispasi adanya perkembangan transaksi efek di pasar modal serta makin banyaknya jumlah emiten dan investor, KSEI mengembangkan sistem utama proyek C-Best NEXT-G.

“Sistem yang diharapkan selesai dikembangkan pada akhir 2016 ini, nantinya akan mampu menangani hingga 3 juta investor dengan kemampuan pemrosesan penyelesaian 20.000 transaksi per menit, atau lebih dari 6 kali lipat kapasitas sistem yang saat ini digunakan,” ujar Margeret.

Untuk mendukung kinerja menyeluruh dari sistem online reksadana, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan sistem pengelolaan investasi terpadu Fund Net dapat bisa digunakan pada bulan Juni 2016. Nantinya Fund Net berfungsi untuk melakukan efisiensi proses transaksi dalam industri pengelolaan investasi reksadana bekerja secara online seperti kegiatan pasar saham.

Previous Story

GE Luncurkan Dua Bohlam Pintar Perdananya, GE C-Sleep dan C-Life

Next Story

Daftar Game ‘Most Wanted’ di Penghujung 2015

Latest from Blog

Don't Miss

ASUS-ExpertCenter-D7-Mini-Tower-D700M

ASUS ExpertCenter D7 Mini Tower D700M Adalah PC Desktop Enterprise Untuk Menunjang Aktivitas Bisnis Perusahaan Jangka Panjang

Baru-baru ini ASUS menghadirkan ExpertCenter D7 Mini Tower D700M di
Kerja Sama Standard Chartered dan Atome

Standard Chartered dan Atome Umumkan Kongsi, Sediakan Akses Kredit 7 Triliun Rupiah untuk Perbesar Paylater

Standard Chartered dan Atome Financial umumkan kemitraan strategis multi-produk selama