PT. KCJ, selaku pengelola kereta Commuter Jakarta, menjalin kerjasama dengan tiga penyedia layanan telekomunikasi Indonesia yaitu XL Axiata, Indosat, serta Telkom, untuk melakukan pengisian saldo e-ticketing melalui pengisian saldo dompet elektronik operator telekomunikasi tersebut. KRL (Kereta Rel Listrik) Commuter Jabodetabek jelas telah menjadi sarana transportasi kaum urban sehari-hari bagi ratusan ribu penduduk Jakarta dan sekitarnya. Dalam rangka memperbaiki dan mempermudah layanan, kerjasama e-ticket dengan tiga operator tersebut diharapkan akan meningkatkan respon positif dari penggunanya.
Sejak diresmikan pada 1 Juli 2013 lalu seluruh pengguna jasa KRL Jabodetabek menggunakan tiket elektronik (e-ticket) untuk membayar ongkos perjalanan KRL. Tiket elektronik ini menerapkan sistem tarif progresif, dimana pengguna layanan KRL hanya membayar sesuai jarak perjalanannya.
Ppihak KCJ menerbitkan dua jenis tiket elektronik yaitu Kartu Multi Trip (KMT) dan Tiket Harian Berjaminan (THB) atau tiket satu kali pakai. Dengan menggunakan KMT yang memiliki saldo minimum tujuh ribu rupiah, pengguna jasa tidak perlu lagi antre di loket setiap akan melakukan perjalanan. Saldo akan dikurangi langsung tiap kali melakukan perjalanan.
Tiket elektronik KRL Jabodetabek sudah mencapai 600 ribu transaksi setiap harinya menurut siaran pers tang disampaikan ke DailySocial. Dari jumlah tersebut, lebih dari setengahnya, sekitar 55 persen, adalah pengguna KMT. Bila saldo KMT tersebut habis, pengguna tinggal mengisi melalui loket KRL.
Nah, dengan kerjasama tiga operator seluler ini pengguna tidak perlu antre lagi melakukan pengisian saldo, cukup mengaktifkan akun uang elektroniknya melalui Indosat Dompetku, XL Tunai, dan Telkom T-Money.
Saat mengisi ulang KMT, pengguna harus memasukkan 16 digit nomor kartu yang tertera di bagian belakang KMT. KMT yang telah diisi ulang kemudian harus diletakkan di vending machine stasiun untuk menuntaskan proses reload atau transfer dana dari uang elektronik provider telekomunikasi ke KMT.
Namun sayangnya saat ini vending machine baru tersedia di tiga stasiun: Sudirman, Bogor, dan Jakarta Kota. Bila tiga stasiun ini tidak menjadi daerah tujuan atau asal pengguna, sabar saja. Sebab rencananya akan dipasang di 20 stasiun KRL Jabodetabek lainnya. Ke depannya, mesin ini akan dipasang pada 66 stasiun KRL Jabodetabek.
Menurut Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi dalam rilisnya, kerjasama ini merupakan salah satu bentuk dukungan XL terhadap kemajuan moda transportasi Indonesia. XL Tunai dapat digunakan untuk mengisi saldo KMT KRL Jabodetabek. Hasnul juga berharap, kerja sama ini akan semakin memudahkan masyarakat dalam bertransaksi dan semakin mendorong animo masyarakat, terutama dari kalangan pelanggan XL untuk menggunakan Commuterline sebagai moda transportasi utamanya, sehingga bisa mengurangi kemacetan di Jabodetabek.
Hasnul menambahkan, dalam pengisian melalui XL Tunai pelanggan diuntungkan karena tidak perlu mengantri. Namun pelanggan akan dikenakan biaya admin sebesar Rp 2.500 per transaksi isi saldo multi trip, dan Rp 350 untuk Tiket Harian Berjaminan (THB) nantinya. Keunggulan XL Tunai memang ada pada kemudahan dalam mengakses menu XL Tunai untuk pengisian KMT ini. Cukup tekan *123*120# dan pilih “Pembayaran”. Tidak ada pemotongan pulsa tambahan maupun pemotongan saldo XL Tunai.
Nada yang sama juga disampaikan President Director & CEO Indosat, Alexander Rusli yang menyatakan, hadirnya layanan uang elektronik untuk isi ulang KMT secara terintegrasi ini merupakan sebuah keharusan untuk memberikan kemudahan sistem pembayaran transportasi bagi pengguna KRL sekaligus pelanggan telekomunikasi. Plus kerjasama ini juga upaya mendukung program pemerintah dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas sistem transportasi di Indonesia secara keseluruhan.
Khusus untuk isi ulang menggunakan layanan Dompetku, calon pengguna jasa cukup isi ulang melalui menu Dompetku di *789*2# dan melakukan konfirmasi update saldo kartu dengan tap KMT di vending machine yang disediakan di stasiun. Untuk setiap transaksi isi ulang KMT, calon penumpang akan dikenakan biaya Rp 2.500 per transaksi, sementara untuk kartu THB sebesar Rp 350. Apabila calon penumpang tidak melakukan konfirmasi atau update saldo di vending machine hingga pkl 24.00 WIB di hari yang sama, maka saldo akan dikembalikan ke Dompetku calon penumpang.
Executive General Manager Solutions Convergence Division yang hadir mewakili Direktur Inovation & Strategic Portfolio Telkom, Achmad Sugiarto, menyampaikan bahwa setelah sukses membantu penyiapan e-ticketing KCJ dan dilanjutkan dengan vending machine untuk TopUp, Telkom juga menyediakan mobile apps TMoney yang dapat di download secara gratis di Google Play untuk melakukan isi ulang kartu multi trip (KMT).
Pengguna cukup klik menu TopUp KCJ kemudian mengisi 16 digit Nomor Kartu KCJ. Selanjutnya pemegang kartu melakukan konfirmasi di vending machine di area stasiun Commuterline. Untuk setiap transaksi TopUp KMT, pelanggan dikenakan biaya sesuai tarif KCJ sebesar Rp. 2,500 per transaksi. Info lebih lanjut mengenai TMoney, dapat diakses di sini
Tentu mempermudah sistem pembayaran tidak serta merta membebaskan KCJ dari berbagai permasalahan yang dirundungnya saat ini namun setidaknya merupakan langkah yang cukup signifikan dan akan berdampak kepada penyelarasan layanan secara umum. Selanjutnya, KCJ masih perlu memperbaiki berbagai hal seperti sistem sinyal, keterlambatan kereta, dan tentunya keamanan dan kenyamanan kereta Commuter bagi seluruh penggunanya.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]