Ada smartphone dengan layar yang dapat dilipat (foldable), ada smartphone dengan layar yang dapat digulung (rollable). Keduanya tentu punya kelebihan dan kekurangan tersendiri. Namun kalau disuruh memilih, mana yang paling menarik buat Anda?
Memilih dan mengorbankan salah satu rupanya tidak ada dalam kamus TCL. Lewat sebuah konsep baru, mereka membuktikan bahwa teknologi foldable dan rollable bisa disinergikan ke dalam satu perangkat. Itulah premis yang ditawarkan konsep smartphone bernama TCL Fold ‘n Roll ini.
Dalam posisi terlipat dan tergulung, ponsel ini mengemas layar berukuran 6,87 inci. Lalu ketika layarnya dibuka, bentang diagonalnya pun bertambah menjadi 8,85 inci. Mekanisme lipatnya mirip seperti yang diterapkan oleh Huawei pada Mate X generasi pertama, di mana layar lipatnya berada di sisi luar, bukan di sisi dalam.
Rancangan seperti ini mungkin terkesan lebih sleek sekaligus lebih efisien (karena hanya perlu satu panel saja), tapi di saat yang sama juga lebih rentan terhadap goresan jika melihat posisinya yang berada di sisi luar. Mungkin atas alasan inilah Huawei sendiri pada akhirnya merancang Mate X2 dengan layar lipat di sisi dalam.
Namun seperti yang saya bilang, layar lipat bukan satu-satunya daya tarik ponsel ini. Dalam posisi layarnya terbuka itu, pengguna masih bisa menariknya ke samping sehingga layarnya semakin melar lagi menjadi 10 inci. Teknologi layar rollable semacam ini juga bukan hal yang asing lagi buat TCL.
Tentu saja yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana konsep ini bisa direalisasikan menjadi perangkat untuk konsumsi massal. TCL sejauh ini hanya berani bilang bahwa mereka masih dalam proses mengeksplorasi, sehingga tidak ada jaminan Fold ‘n Roll bakal lanjut disempurnakan sampai akhirnya siap dijual ke publik.
Sebelum ini, TCL sempat menyatakan niatnya untuk merilis smartphone dengan layar yang fleksibel sebelum akhir tahun 2021. Meski demikian, sejauh ini belum diketahui apakah TCL bakal menempuh jalur foldable atau rollable.