Dark
Light

Konami Akan Beralih Fokus ke Ranah Permainan Mobile

1 min read
May 18, 2015

Balada Konami mulai terdengar bersamaan dengan kabar yang mengatakan bahwa perselisihan internal menyebabkan desainer kenamaan, Hideo Kojima, mengundurkan diri. Setelah itu, Silent Hills resmi dibatalkan, dan sang publisher menghilangkan nama mereka dari daftar New York Stock Exchange. Ternyata, perubahan dalam Konami tidak berhenti sampai di sana.

Dari sebuah wawancara antara Nikkei Trendy Net dan CEO Hideki Hayakawa, Konami dikonfirmasi mempunyai rencana untuk mengalihkan fokus dari publikasi permainan di platform gaming utama ke lini casual, yaitu perangkat mobile. Tidak tanggung-tanggung, Konami dilaporkan akan mengejar target baru tersebut secara agresif. Dan sudah pasti, mereka akan mengusik ‘ketenangan’ developer-developer spesialis mobile.

Jadi seperti apa strategi Konami selanjutnya? Mereka berniat untuk mentikberatkan perhatian pada permainan-permainan bersistem pay-as-you-play semisal Power Pro Baseball atau franchise Winning Eleven (Pro Evolution Soccer). Tampaknya Konami segan menyebutkan micropayment atau in-app purchase karena tidak mau disamakan dengan publisher/developer lain. Meski demikian, metodenya tidak dapat dibilang terlalu berbeda.

Info menarik: Berselisih Dengan Konami, Hideo Kojima Tinggalkan Metal Gear?

Menurut Konami, mereka tidak akan lagi menjual ‘item‘, namun menjajakan ‘fitur’. Mereka terdorong sebab melihat banyak pemilik game yang tak ragu membeli konten tambahan. Hal ini memotivasi konami buat menginvasi ranah mobile secara lebih aktif lagi. Terlepas dari argumentasi itu, sebenarnya di luar Jepang jumlah pemain Power Pro Baseball dan Winning Eleven versi mobile tidak terlalu banyak.

“[Kegiatan] gaming telah menyebar ke beragam platform, tapi di penghujung hari, mobile merupakan platform yang paling dekat dengan kami,” tutur sang CEO. “Kami selalu berharap permainan-permainan [populer] di luar negeri semisal MGSV dan Winning Eleven tetap laris, namun tim masih terus berpikir untuk menekan franchise-franchise ini ke area mobile.”

Kemudian Hideki Hayakawa turut menjelaskan, dengan banyaknya judul multiplatform, tidak ada lagi alasan untuk membagi-bagi pasar menjadi kategori berbeda. Game mobile diklaim akan memiliki peran baru, salah satunya adalah merangkul khalayak umum ke dunia gaming.

Tentu saja kita harus melihat penjelasan Konami tersebut dari perspektif lebih luas. Walaupun tak dapat dipungkiri mobile berkembang sangat pesat, pengalaman menikmati video game dari PC atau home console tidak bisa digantikan, bahkan dengan tersedianya Nintendo 3DS atau PS Vita. Jika Konami memang bermaksud mundur dari wilayah industri gaming konvensional, saya harap mereka mempertimbangkan untuk berkenan ‘melepas’ IP ke tim pengembang/publisher lain.

Via NeoGAF & PC Gamer. Header: Konami.jp.

Previous Story

BigNet and Kacific Collaborate for Equal Internet Distribution in Indonesia

Next Story

Finding the Right Mentor Amid the Noise

Latest from Blog

Don't Miss

Perbandingan Xiaomi 14T dan Xiaomi 14T Pro

Jangan Salah Pilih, Ini Perbandingan Xiaomi 14T dan Xiaomi 14T Pro Terbaru dengan Kamera Leica

Xiaomi Indonesia kembali mencuri perhatian para penggemar fotografi mobile dengan
Di-Bawah-3-Juta,-Pilih-Tecno-Pova-6-Atau-Xiaomi-Redmi-Note-13-5G

Di Bawah 3 Juta, Pilih Tecno Pova 6 Atau Xiaomi Redmi Note 13 5G?

Bingung memilih smartphone baru karena budget terbatas? Jangan khawatir, karena