Dark
Light

Mengintip Kegiatan Komunitas Smash Bros Indonesia Selama Pandemi

3 mins read
December 2, 2020

Nama game Super Smash Bros mungkin tidak sebegitu banyak dikenal oleh gamers di Indonesia. Namun demikian bukan berarti tidak ada pemain yang memainkan game tersebut di Indonesia. Walau tentu tidak seramai seperti jumlah pemain game mobile, namun para pemain Super Smash Bros Indonesia tersebut memiliki keterikatan yang erat di dalam sebuah komunitas. Mereka kini berkumpul sebagai sekumpulan orang dengan satu hobi ke dalam satu komunitas yaitu Smash Indonesia.

 

Berawal Sebagai Sarana Mencari Kawan Satu Minat

Kebutuhan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan manusia lain bisa dibilang menjadi salah satu kebutuhan dasar kita sebagai manusia. Karena itu komunitas Smash Indonesia tercipta, salah satunya adalah karena keinginan mencari kawan dengan satu minat yang sama, yaitu bermain Super Smash Bros.

“Dulu setelah bermain Smash untuk beberapa saat, lama-lama saya jadi merasa kesepian ya… Haha. Karena itu saya jadi berpikir akan menarik apabila saya coba mengumpulkan sesama pemain Smash untuk membuat sebuah komunitas. Saya juga berpikir bahwa inisiatif ini bisa berdampak baik, karena siapa yang tahu kalau ternyata ada orang yang berpikiran serupa seperti saya. Akhirnya komunitas tersebut pun terbentuk seperti yang bisa dilihat saat ini. Kalau sekarang, salah satu tujuan kami sih adalah untuk mendorong genre fighting game (termasuk Smash) agar bisa lebih dikenal oleh lebih banyak orang di Indonesia.” Ucap Yusuf “Movve” selaku Co-Founder serta Community Leader dari komunitas Smash Indonesia.

Jika Anda penasaran bagaimana keadaan komunitas Smash Indonesia saat ini, Anda mungkin bisa sedikit mengintip kolaborasi mereka dengan Hybrid.co.id dalam kompetisi bertajuk Batavia Brawl di awal tahun 2020 kemarin. Walaupun tergolong sebagai salah satu game yang tergolong niche, tapi Anda bisa lihat bagaimana komunitas ini sangat penuh semangat dan penuh persaingan di dalamnya.

“Memang sampai sejauh ini orang-orang yang gabung ke dalam komunitas kami adalah orang-orang enthusiast. Kalau yang saya lihat, beberapa yang gabung adalah mereka dulu sekolah di luar negeri dan main Smash, lalu mencari komunitas serupa saat kembali ke Indonesia. Lalu ada juga beberapa yang mungkin sudah mengikuti skena Smash internasional secara online, lalu gabung komunitas kami untuk mencari pengalaman berkomunitas di ranah lokal.” Ucap Melissa “Lumireis” sebagai Community and Partnership Lead dari komunitas Smash Indonesia.

 

Tantangan Berkomunitas Secara Online bagi Komunitas Smash

Salah satu isu terbesar dan belum terselesaikan di dalam komunitas game fighting adalah soal online experience yang terbilang tidak begitu menyenangkan. Saya juga sempat menulis bagaimana Justin Wong selaku salah satu sosok kenamaan di komunitas game fighting protes terhadap masalah netcode Street Fighter VI yang buruk pada bulan Agustus 2020 kemarin.

Komunitas Smash juga mengalami masalah serupa jika kita bicara dari segi game. Namun demikian, hal tersebut tidak menyurutkan semangat komunitas Smash Indonesia untuk terus melakukan kegiatan-kegiatan secara online. “Pemain-pemain Smash dari negara tetangga justru malah banyak mampir dan turut berkomunikasi di dalam Discord komunitas Smash Indonesia selama pandemi ini. Makanya waktu itu kami pun sempat berinisiatif untuk membuat sebuah turnmen online bersama dengan pemain-pemain dari kawasan SEA.” Movve menceritakan.

Yusuf "Movve", salah satu co-founder dari komunitas Smash Indonesia. Sumber: Foto Pribadi Yusuf
Yusuf “Movve”, salah satu co-founder dari komunitas Smash Indonesia. Sumber: Foto Pribadi Yusuf

“Tapi jujur, bertanding Smash secara online itu susah banget sih. Karena misalnya kami main sama pemain dari Singapura, delay permainan bisa sampai 11 frames itu pun dalam kondisi ping yang ideal. Makanya selama pandemi ini kami terbilang kesulitan juga karena hal tersebut.” Movve melanjutkan ceritanya.

Dalam game fighting, istilah frame merupakan suatu satuan dalam sebuah gerakan. Satuan tersebut biasanya digunakan untuk menjelaskan seberapa cepat/lambat gerakan dari suatu karakter. Rata-rata gerakan sebuah karakter di dalam game fighting mungkin sekitar 5-10 frame. Berbagai game fighting punya satuan frame yang beda-beda, tapi sederhananya mungkin bisa dibilang pukulan Jab adalah 5 frame sementara pukulan Hook keras adalah 10 frame. Dari sana Anda bisa bayangkan sendiri seberapa besar delay 11 frame yang dialami oleh pemain Smash ketika harus bermain secara online.

 

Bermain, Berkomunitas, Memberi Dampak Positif Kepada Masyarakat

Terlepas dari segala tantangan yang dihadapi, komunitas Smash Indonesia tetap tidak berhenti untuk terus melakukan berbagai kegiatan. Bahkan terakhir kali mereka melakukan kegiatan yang berhubungan dengan aksi sosial.

“Jadi seperti Yusuf juga sudah cerita, komunitas kami jadi serba salah selama pandemi ini. Turnamen online ada masalah lag, turnamen offline pun enggak boleh. Tapi surprisingly komunitas kami sangat aktif di Discord selama pandemi ini. Juga seperti gue cerita sebelumnya, beberapa pemain Smash di luar negeri juga turut mencari komunitas kami karena kami aktif bermain secara kompetitif.” Lumireis menjelaskan bagaimana keadaan komunitas Smash Indonesia selama pandemi.

“Akhirnya kami brainstorm lagi mencari cara agar orang-orang bisa tetap merasakan ‘Smash Experience’ tanpa harus memainkan game-nya. Akhirnya dari sana tercipta ide untuk buat podcast dan beberapa kali juga streaming memainkan game lain. Berbarengan dengan hal tersebut, kami juga berpikir ingin mengadakan sebuah charity. Untuk charity event tersebut, kami pun coba cari-cari di kitabisa.com sampai akhirnya menemukan dan berkolaborasi dengan Nuklea Movement ini.” Lanjut Lumireis menceritakan.

“Kami banyak terinspirasi dari luar negeri juga ketika ingin melakukan hal ini. Karena kita lihat, ada beberapa streamer yang melakukan streaming sambil melakukan charity. Kenapa Nuklea Movement? Karena kami melihat gerakan mereka juga diinisiasi oleh anak muda, jadi mereka enggak kaget melihat komunitas gaming seperti kami membantu mereka. Selain itu kami juga melihat ada beberapa kemiripan lain antara komunitas mereka dengan komunitas Smash Indonesia, yaitu sama-sama tergolong baru mulai, dan bergerak di bidang pendidikan yang mana banyak anggota kami memang masih berstatus sebagai pelajar.” Tutur Lumireis.

Gerakan Nuklea Movement sendiri merupakan sebuah gerakan sosial yang diinisiasi oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Nuklea Movement fokus kepada pemberdayaan pendidikan selama masa pandemi dalam bentuk bantuan perangkat kebutuhan belajar online seperti Smartphone ataupun bantuan dalam dana langsung.

Komunitas Smash Indonesia membantu mereka lewat sajian-sajian konten kreatif dari komunitas mereka. Komunitas Smash Indonesia memberi beberapa donation goals yang akan menghadiahi para penonton dengan beberapa hadiah. Contohnya Anda bisa lihat sendiri pada postingan akun Instagram resmi komunitas Super Smash Bros Indonesia yaitu @smashbros.id.

channel tv game esports
Previous Story

Channel TV Game dan Esports yang Datang dan Pergi

Peluncuran PaxelBig kolaborasi Paxel dan Blue Bird / paxel
Next Story

Paxel dan Blue Bird Meluncurkan Layanan Logistik “Same Day Delivery” PaxelBig

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan

Peran Mobile Esports Dalam Pertumbuhan Industri Esports Global

Beberapa tahun belakangan, industri esports memang tumbuh pesat. Setiap tahun,