30 July 2022

by Yabes Elia

Kominfo Resmi Blokir Steam, Epic Games Store, dan Kawan-kawannya

Selain Steam dan Epic Games Store, Origin milk EA juga kena blokir.

Kominfo akhirnya blokir Steam hari ini, 30 Juli 2022, setelah memberikan tenggat waktu pendaftaran PSE sampai tengah malam hari sebelumnya (29 Juli 2022).

Sebelumnya, kemarin, Kominfo memang mengungkap ada 10 layanan populer yang belum mendaftar, termasuk layanan gaming. Berikut adalah daftarnya:

  • Amazon
  • PayPal
  • Yahoo
  • Bing
  • Steam
  • Dota
  • Counter Strike
  • Epic Games
  • Battlenet
  • Origin

"Jika belum mendaftar hingga pukul 23.59 WIB, saya sekali lagi meminta maaf kepada masyarakat untuk layanan ini untuk sementara waktu sampai menunggu mereka melengkapi pendaftaran tidak bisa diakses dari Indonesia," ujar Semuel Abrijani Pangerapan Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo di Media Gathering Kominfo 'Literasi Digital dan Membuat Ruang Digital Kondusif', Jumat 29 Juli 2022.

Daftar tadi sebenarnya aneh karena Dota dan Counter Strike itu nyatanya sudah tidak relevan. Harusnya kalau memang mau tepat sasaran dan resmi, nama yang digunakan pun harusnya sesuai dengan merek dagangnya masing-masing yang berarti Dota 2 dan Counter-Strike: Global Offensive.

Ditambah lagi, kenapa harus menyebutkan spesifik Dota dan Counter Strike ketika ada Steam di situ? Bukankah ketika memblokir Steam, otomatis akses ke Dota dan Counter Strike juga terblokir -- ini kalau kita mau mengalah dengan penggunaan nama yang tidak sesuai tadi.

Tangkapan layar (dari kiri ke kanan) Steam, Origin, dan Epic Games Store

Terlepas dari masalah tadi, hari ini jam 7 pagi, saat saya coba sendiri, Steam, Epic Games Store, dan Origin sudah tidak bisa diakses. Namun demikian, seperti daftar aneh di atas, mungkin memang karena keterbatasan pengetahuan, tidak semua layanan toko gaming dari luar terblokir. Saya jelas tidak akan menyebut yang belum terblokir di sini.

Selain itu, ada juga yang tidak konsisten dari pemblokiran Kominfo. Dari daftar PSE Asing yang sudah tercatat, saya tidak menemukan nama Amazon di sana namun saya masih bisa membukanya saat menuliskan artikel ini. Di sisi lain, PayPal, yang justru sudah tercatat, malah ikut terblokir.

Dari 10 layanan di atas, beberapa layanan pun sudah terdaftar saat saya cek sewaktu menulis artikel ini. Bing, PayPal, dan Battle.Net sudah terdaftar per tanggal 29 Juli 2022.

Entahlah, namun gaya blokir-memblokir semacam ini memang mengingatkan saya dengan kebijakan pemerintah Tiongkok.

Pertanyaannya, andaikan Steam, Epic Games Store, dan kawan-kawannya tidak segera mendaftar apakah akan seterusnya diblokir? Dari mana Steam dan perusahaan lainnya tahu jika mereka harus mendaftar? Jangan-jangan pemberitahuannya juga tidak dikirimkan ke alamat yang tepat? Mengingat mereka bahkan tidak dapat menyebutkan nama game-nya dengan benar juga.

Lalu, apakah semua layanan di internet yang tidak terdaftar akan semuanya diblokir? Berapa besar database yang disediakan untuk mencatat semua layanan di internet? Tahukah mereka ada berapa banyak layanan yang ada di dunia maya sampai hari ini? Berapa lama waktu dan dana yang dibutuhkan untuk memblokir setiap layanan yang tidak terdaftar?