Dark
Light

Kolaborasi Bottlesmoker Dengan Labtek Indie Hadirkan Aplikasi Untuk Teman Menonton Konser Hypnagogic

by
2 mins read
November 12, 2014

Band asal kota Bandung Bottlesmoker akan menggelar Hypnagogic Journey Concert di Rooftop Sabuga Tanggal 13 November ini. Memeriahkan konser, hadir pula aplikasi Stellar yang dikembangkan oleh Labtek Indie.

Konser Bottolesmoker kali ini menjadi spesial, karena konser ini digelar untuk menyambut rilis album dalam kemasan fisik (berupa CD) pertama mereka setelah 4 album sebelumnya dirilis dalam bentuk digital.

Selain itu, keistimewaan konser kali ini juga dikarenakan adanya kolaborasi Bottlesmoker dengan Labtek Indie yang menghadirkan aplikasi Stellar untuk pengguna Android yang menonton konser.

Berbincang lewat email, Bottlesmoker yang terdiri dari duo Angkuy dan Nobie menjelaskan bahwa ide kolaborasi ini datang dari Labtek Indie. Lembaga kolaborasi asal Bandung yang aplikasinya sempat menjadi pemenang Indonesia ICT Award tahun 2014 ini menjelaskan bahwa mereka ingin menghadirkan interaksi antara musisi dan penonton di era perkembangan teknologi, dimana smartphone tidak bisa dilepaskan dari kegiatan nonton konser.

Stellar sendiri merupakan aplikasi yang hadir untuk menjembatani interaksi penonton dengan musisi. Jika biasanya smartphone memberi jarak karena menyisihkan penonton dari performace maka Stellar hadir untuk memberikan penambah value dengan mengajak penonton berkolaborasi secara langsung dengan musisi.

 

Info menarik: Prizm Bisa Mempelajari Musik Favorit dan Memainkan Lagu Yang Pas Untuk Anda

 

Bottlesmoker sendiri mengatakan bahwa aplikasi ini mengingatkan mereka akan aplikasi Dan Deacon, dan berpendapat bahwa aplikasi seperti Stellar ini akan bisa menjadi hiburan yang menarik untuk diaplikasikan pada konser mereka.

Dijelaskan oleh Dinda dari Labtek Indie, ada dua fitur yang akan disajikan pada aplikasi Stellar. Penonton bisa berkolaborasi dengan musisi lewat perangkat smartphone mereka melalui fitur Humming dan Fireflying.

Di fitur Humming penonton diajak untuk memberikan input berupa iringan nyanyian/teriakan lewat smartphone mereka. Nantinya input ini akan diolah oleh server untuk ditampilkan dalam program visual di panggung. Dengan fitur ini penonton diajak untuk berkolaborasi dengan menciptakan visual berdasarkan nyanyian yang dimainkan di konser.

Untuk fitur yang kedua atau Fireflying, aplikasi Stellar akan menjadikan musik yang dimainkan musisi sebagai data untuk dihantarkan secara live saat konser berlangsung ke smartphone penonton. Bentuknya berupa warna/lighting, secara keselurahan tampilan smartphone ini akan membentuk nuansa harmonisasi warna seperti kunang-kunang dan mengikuti irama lagu.

Kolaborasi antara Bottlesmoker dan Labtek Indie lewat aplikasi ini merupakan yang pertama. Bottlesmoker sendiri mengatakan bahwa mereka akan mencoba untuk mengembangkan aplikasi ini ke depannya untuk menghadirkan beberapa fitur lain yang lebih lengkap seperti e-ticket, map venue, dan lainnya.

Apa yang dilakukan Labtek Indie dengan menghadirkan aplikasi sebagai jembatan antara musisi dan penonton ini tentunya bukan yang pertama di dunia musik, tetapi tentu perlu diapresiasi. Apalagi di era ketika smartphone sudah jadi kebutuhan utama dan terkadang menjadi ‘pengganggu’ saat konser, kolaborasi antara penonton dan musisi menggunakan gadget bisa menjadi sebuah nilai tambah dari konser tersebut.

Sebagai band yang lekat dengan ranah digital, Bottlesmoker memiliki banyak ide dan keinginan untuk dituangkan dalam format digital. Kendala teknis menjadi salah satu permasalahan yang menghambat ide ini untuk terlaksana.

Bottlesmoker sendiri berharap, ditengah perkembangan ranah digital yang kini telah menjadi bagian sehari-hari (seperti penggunaan smartphone dan aplikasi), bisa terbentuk atau terlaksana pertemuan antara praktisi digital dengan musisi untuk meningkatkan keberagaman perkembangan teknologi.

 

Info menarik: Twitter Audio Card, Fitur Baru Twitter Untuk Dengarkan Musik Langsung dari Kicauan

 

Bottlesmoker sendiri menyikapi perkembangan teknologi ini dengan mengikuti dan mencoba sedikit demi sedikit untuk mengaplikasikan dalam kegiatan bermusik mereka. Beberapa yang telah dilakukan adalah promosi dan distribusi digital.

Untuk aplikasi Stellar sendiri, ketika ditanya tentang kesulitan dalam mengembangkannya, Dinda menyebutkan bahwa dari sisi teknis kesulitannya adalah bagaimana membuat fitur yang ada berjalan lancar saat acara dengan mengatasi berbagai kemungkinan hambatan, seperti misalnya coverage dan jumlah penonton. Meski demikian, pada akhirnya Labtek Indie telah siap dengan aplikasi ini untuk digunakan pada konser besok.

Saya sendiri telah mencoba mengundup aplikasi ini, sayangnya karena didesain untuk terhubung dengan server yang disiapkan saat acara berlangsung, jadi belum bisa mencoba fitur yang ada. Sepertinya saya harus hadir besok untuk mencoba pengalaman konser interaktif dengan smartphone ini.

Konser Hypnagogic sendiri akan dilaksanakan besok mulai pukul 19.00 sampai selesai. Bertempat di Rooftop Sabuga Bandung – Jl. Taman Sari No 73. Tiket dijual di lokasi seharga 50 ribu rupiah. Informasi konser bisa dilihat di sini, sedangkan aplikasi Stellar bisa diunduh lewat Google Play (jika kesulitan melakukan pencarian bisa gunakan kata kunci Stellar Concert App atau Stellar Labtek Indie) atau Anda bisa mengunduh lewat tautan ini.

hyp

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Petinggi Mozilla Sorot Kurangnya Transparansi di Sistem Operasi Android dan iOS

Next Story

Are [Digital] Music Services Scalable?

Latest from Blog

Don't Miss

Apple-Merilis-Final-Cut-Pro-11,-Bawa-Lebih-Banyak-Fitur-AI

Apple Merilis Final Cut Pro 11, Bawa Lebih Banyak Fitur AI

Final Cut Pro X, software pengeditan video profesional yang sangat

Snack Video Punya 43 Juta Pengguna di Indonesia, Siap Ungguli para Pesaingnya

Siapa yang saat ini tidak mengakses aplikasi berbasis video pendek?