Dark
Light

Kolaborasi Ajak Berbagi Sumberdaya Demi Mewujudkan Sebuah Bisnis Baru

2 mins read
April 22, 2014

Anda mempunyai ide hebat untuk mendirikan sebuah perusahaan yang sukses. Bahkan, Anda juga sudah mempunyai konsep yang oke, lengkap dengan rencana monetisasi serta nilai jual yang sangat menjanjikan. Tetapi tetap, Anda masih sulit untuk benar-benar mewujudkannya menjadi sebuah perusahaan yang dapat merealisasikan ide Anda.

Mungkin saja, banyak yang mengalami kondisi seperti ini. Banyak anak-anak muda Indonesia yang berpotensi dan punya ide brilian tetapi belum punya segala kesempatan untuk mewujudkannya. Merasa tak punya modal, tak punya kemampuan menjalankan sebuah bisnis, takut gagal, tak punya jaringan, dan banyak pesimisme lain.

Sebenarnya, yang dibutuhkan untuk bisa mendirikan sebuah perusahaan startup, tentu saja, ide dan konsep brilian. Tetapi itu saja tidak cukup. Setelah itu masih banyak hal yang harus dipenuhi dan itu semua butuh biaya dan upaya untuk memulai sebuah bisnis. Seperti sumber daya yang baik manusia maupun alat, keahlian teknis mulai dari teknik informatika, manajemen hingga keterampilan bisnis, networking, dan masih banyak lagi.

Begitu banyak yang harus dipenuhi sehingga tidak sedikit orang yang akhirnya memutuskan mundur dan tidak berani mewujudkan ide cemerlangnya menjadi kenyataan. That’s the fact. Tetapi, bagi calon enterpreneur yang punya ide serta konsep cemerlang hanya saja tidak percaya diri karena tak punya ‘modal’ atau kemampuan-kemampuan teknis lain, bisa melirik sebuah kemungkinan jalan keluar, yakni sistem sharing economy.

Secara definisi, sharing economy sendiri adalah sistem sosio – ekonomi dengan konsep berbagi aset manusia dan fisik. Sistem ini sering memanfaatkan teknologi informasi untuk memberdayakan individu, perusahaan, organisasi nirlaba dan pemerintah dengan informasi yang memungkinkan distribusi, berbagi dan penggunaan kembali kelebihan kapasitas barang dan layanan,  yang membuat hubungan antara orang-orang , barang dan jasa yang lebih efisien.

Salah satunya adalah Kolaborasi. Didirikan pada Maret 2013, Kolaborasi bertujuan untuk menjadi kawah inkubasi bagi para anak muda cemerlang yang punya ide untuk membangun sebuah startup, untuk bisa bersama-sama bekerja memulai bisnis startup-nya jadi kenyataan.

Dalam kerja sama memulai bisnis baru ini, awak Kolaborasi akan menyediakan berbagai hal, mulai dari mentoring, networking, hingga keahlian-keahlian spesifik yang dibutuhkan dalam menjalankan sebuah perusahaan startup.

Kolaborasi didirikan oleh empat orang jebolan School of Business and Management ITB (SBM-ITB) yang memiliki renjana dan visi yang sama. Adryan Hafizh sang CEO, sebelumnya mendirikan Epik Media. Kacis Nikko, creative director memiliki lebih dari empat tahun pengalaman dalam industri fashion dan juga pendiri Seagull Studio. Dua pendiri lain, Moon dan Sutansyah Marahakim, pernah bekerja sama dengan Adryan dalam menciptakan Epik Media.

Moon yang kini menjabat sebagai Social Manager Kolaborasi memaparkan, alasan mendasar membangun Kolaborasi. “Awalnya kami ingin membuat sebuah wadah yang bisa mengumpulkan berbagai kemampuan teman-teman kuliah kami. Karena banyak sekali mereka yang memiliki kemampuan untuk mendirikan sebuah startup, tetapi belum berani. Nah, dengan skema supporting ini, diharapkan mereka bisa memulai bisnis barunya.”

“Kita berbagi visi dan passion berdasarkan prinsip sharing economy untuk berkolaborasi satu sama lain. Kami mendorong tim kami untuk bertanggung jawab dalam kegiatan mereka dan berfokus pada hasil.”

Moon menjelaskan, hingga Februari 2014 ini Kolaborasi telah membangun tidak kurang dari sembilan startup dan empat di antaranya telah diluncurkan kepada publik. “Pada bulan Maret ini, kami memperbesar cakupan kami, dan dalam waktu dekat menurut rencana akan ada lima startup tambahan lagi,” pungkasnya.

[Ilustrasi foto: Shutterstock]

Previous Story

Pemrograman Mobile dan Pencetakan 3D Jadi Pekerjaan Freelance Paling Berkembang di Awal Tahun 2014

Next Story

PinkEmma Buka Fasilitas Chat to Buy Bersama KakaoTalk

Latest from Blog

Don't Miss

Playground Web3 platform

Playground Hadirkan Platform untuk Menemukan Proyek dan Game Web3 Terpercaya

Meski kerap menjadi topik pembicaraan dalam setahun terakhir, tren Web3
Indonesia-Miliki-12-Gelar-Unicorn-di-Tahun-2021-Anggota-Baru-Muncul-di-Penghujung-Tahun

Indonesia Miliki 12 Gelar Startup Unicorn di Tahun 2021, Anggota Baru Muncul di Penghujung Tahun

Penghujung tahun 2021 memberikan kejutan kepada para pelaku dan startup